SuaraJakarta.co, JAKARTA – Para pengusaha yang berada di balik gubernur petahana Ahok atau yang kerap disapa “Sembilan Naga”, berusaha menjegal kandidat Sandiaga Uno untuk maju di Pilkada DKI.
Hal itu sebagaimana disampaikan Sandiaga yang bertemu dengan para pengusaha, termasuk para sembilan naga tersebut.
“Semua pengusaha saya datangi, termasuk sembilan naga. Semua bilang jangan maju. Kenapa, karena mereka tahu saya tidak bisa dikontrol,”ujar Sandiaga sebagaimana dikutip dari laman tribun news, Senin (12/9).
Walaupun disarankan untuk tidak maju, Sandiaga atau yang akrab dipanggil Sandi itu memutuskan untuk tetap maju. Setelahnya, ia akui banyak yang menudingnya sebagai pengusaha boneka, yang maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta, mewakili kelompok tertentu.
“Padahal saya tidak meminta sepeser pun dari pengusaha. Jadi dia hembuskan ini pengusaha boneka, ada kepentingan,” ujar Sandi.
Sandi menduga karena ia dikenal tidak bisa diatur, maka segala macam upaya dilakukan untuk mengganjal langkahnya, termasuk dengan menghembuskan isu pengusaha boneka yang hendak maju menjadi Gubernur DKI Jakarta.
“Di bilang pengusaha boneka lah, apa lah. Padahal korupsi itu ada yang ngurus, pengadilan. Pernah nggak saya dipanggil pengadilan saya belum pernah, (jadi) saksi saja saya nggak pernah,” ujarnya.
Diketahui, setelah mundurnya Ridwan Kamil dan belum resminya Tri Rismaharini untuk maju di Pilkada DKI, praktis tidak ada yang memiliki elektabilitas tinggi untuk melawan Ahok. Meskipun saat ini, survey masih mengunggulkan Ahok, namun selisih persentase elektabilitas keduanya di beberapa survey hanya terpaut 10-15 persen.
Hingga kini, Sandiaga sebagai Kader Partai Gerindra telah resmi koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera untuk melawan petahana Ahok. (RDB)