SuaraJakarta.co, JAKARTA – Gerakan mahasiswa Jakarta mengecam pemberitaan yang disampaikan oleh media online, Detik.com. Pasalnya, Portal Berita online tercepat yang sering menjadi rujukan tersebut dinilai mengabarkan berita bohong kepada publik perihal damai ke Pemprov DKI 20 Maret 2015 kemarin.
Dari rilis yang dikirimkan ke Suara Jakarta, Ronny Setiawan sebagai Ketua BEM UNJ, menuturkan bahwa terdapat 3 kebohongan yang dilakukan Detik.com. Kecaman Ronny tersebut mulai dari soal jumlah aksi massa, orator aksi yang fiktif, dan konten tuntutan kepada Pemprov DKI.
“Pertama, jumlah massa saat aksi berlangsung bukanlah berjumlah puluhan, tapi ada di kisaran 500-700 orang. Kedua, orator yang dituliskan oleh Detik.com pun fiktif. Detik.com mengada-ada mengada. Tidak ada orator kami yg bernama adi subhan. Ketiga, kami tidak pernah teriakan “Serang Ahok”, bahkan kami mendukung pemprov DKI untuk segera menyelesaikan kisruh yang saat ini meresahkan publik”, tegas Ronny yang juga menjadi Koordinator BEM Jakarta Raya tersebut.
Dirinya menambahkan bahwa apa yang dilakukan Detik.com tersebut telah membuat opini publik menjadi simpang-siur.
“Pemberitaan ini telah membuat opini publik menjadi tak karuan. Publik dibohongi dan disesatkan opininya oleh detik.com”, tambahnya.
Mewakili seluruh mahasiswa Jakarta, Ronny mengingatkan bahwa media adalah pilar keempat demokrasi. Jadi bila media lalu melakukan kebohongan, menurutnya, sama artinya media sudah menjadi perpanjangan tangan tikus-tikus berdasi yang ingin menggerogoti negeri ini.