Foto Tiga E-KTP Ganda di Facebook, Hoax!

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Publik jagad maya dihebohkan dengan terunggahnya foto tiga KTP Elektronik (KTP El) DKI Jakarta dengan wajah sama tapi memiliki identitas yang berbeda.

SuaraJakarta.co, mencoba menelusuri, bertanya, serta berinteraksi dengan beberapa pegiat dunia maya yang peduli untuk menelusuri persoalan foto yang kerap diunggah di dunia maya seperti ini.

Awalnya, suarajakarta.co tidak berpretensi apapun terhadap foto tersebut. Suarajakarta.co hanya mencoba menangkap dinamika percakapan yang terjadi di facebook soal foto KTP El tersebut. Dinamika percakapan lebih menjurus kepada indikasi adanya kecurangan Pilkada DKI yang mengarah kepada pemenangan salah satu paslon. Hal ini kian diperparah dengan adanya pengakuan dari beberapa netizen yang tidak dapat mengurus KTP El baru dikarenakan pihak kelurahan kehabisan blanko.

Namun, setelah mencoba melihat percakapan di akun Facebook Pahlevi Fikri Auliya, suarajakarta.co, mulai curiga bahwa tiga KTP yang ada dalam foto tersebut memiliki keanehan. Pasalnya, latar gambar foto profil tiga KTP tersebut sama-sama berwarna merah. Padahal, menurut ketentuan, bagi yang lahir di tahun ganjil berlatar merah, dan yang lahir di tahun genap berlatar biru.

Foto KTP paling atas nama “Mada”, lahir di Jakarta 20-06-1964. Foto KTP di posisi tengah atas nama “Saidi”, lahir di Jakarta 15-02-1965. Dan Foto KTP di posisi paling bawah atas nama “Sukarno”, lahir di Tegal 12-05-1961.

Selain itu, suarajakarta.co, juga sempat menginvestigasi kebenaran dari data masing-masing nama tersebut apakah termasuk dalam DPT di Pilkada DKI. Sesuai dengan investigasi melalui situs pilkada2017.kpu.go.id, terverifikasi bahwa masing-masing nama tersebut benar terdaftar dalam DPT Pilkada DKI 2017.

Penegasan terhadap foto hoax ini, juga dikuatkan dengan penilaian dari Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh. Dalam screenshot yang disampaikan di percakapan akun facebook Pahlevi Fikri Auliya itu, Zudan menjelaskan

“3 KTP El di atas dipalsukan semua fotonya. Datanya benar, fotonya digunakan milik orang lain. Biasanya untuk pilkada dukungan calon perseorangan. Dulu isu seperti ini pernah muncul,” jelas Zudan.

Di sisi lain, Komisioner KPU DKI Jakarta Pokja Pemuktahiran Data Pemilih, Moch Sidik pun menegaskan bahwa foto dalam gambar KTP El yang beredar di dunia maya itu dipalsukan dengan cara menggunakan foto yang sama.

“Misalnya Pak Mada, itu fisiknya ada, orangnya ada Pak Mada itudengan KTP-nya, cuma yang di-share itu fotonya berbeda. Jadi foto Pak Mada-nya ditutup oleh foto orang yang enggakbertanggung jawab itu,” ujar Sidik sebagaimana dikutip dari laman Kompas, Sabtu (4/2).

Dalam menyusun DPT, lanjut Sidik, KPU DKI Jakarta melakukan pemutakhiran (pencocokan dan penelitian/coklit) data pemilih dengan mendatangi langsung calon pemilih.

Petugas pemutakhiran data pemilih juga meminta fotokopi E-KTP calon pemilih untuk membuktikan bahwa yang bersangkutan memang warga Jakarta yang memenuhi syarat sebagai pemilih.

“DPT enggak bermasalah. Kami cek E-KTP-nya, KK-nya, kan kami coklit selama sebulan, menemui orang-orang yang ada di tiap rumah itu. Jadi ini saya kira modus yang memang harus diantisipasi,” ucap Sidik.

Tak lupa, kepada kompas, Sidik pun memberikan gambar berisi identitas ketiga orang yang fotonya dipalsukan tersebut.

Sehingga, foto ketiga orang di setiap NIK tersebut memang berbeda, dan jelas bukan foto orang yang ada dalam gambar E-KTP yang beredar. (RDB)

Related Articles

Latest Articles