SuaraJakarta.co, DOMPU – Sekitar 13.009 peserta pawai busana Adat Mbojo Rimpu yang diikuti oleh kaum perempuan pagi tadi (01/04) memadati lapangan Pendopo Kabupaten Dompu NTB, dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Dompu ke 200 tahun pada tanggal 11 April mendatang, sekaligus rangkaian kegiatan untuk memperingati 200 tahun meletusnya Gunung Tambora pada 11 April 1815 silam. Kegiatan tersebut, juga dilaksanakan untuk menembus rekor Museum Rekor Indonesia (Muri), sebagai pawai terbanyak yang belum pernah terjadi selama ini.
Untuk mencatat sekaligus menyaksikan langsung fakta dilapangan dari kegiatan dimaksud, Muri menerjunkan dua orang tim yakni Paulus Pangka, SH, Senior Menejer Muri, dan Desi Dwi Anestia, Deputi Menejer Muri. Alhasil, berdasarkan perhitungan yang dilakukan, pawai adat busana Mbojo, Rimpu, berhasil menembus rekor baru Muri dengan jumlah sebanyak 13.009 orang peserta pawai.
Paulus Pangka yang diwawancarai setelah kegiatan mengatakan, bahwa angka 13.009, merupakan rekor baru yang tercatat di Muri. Bahkan lanjutnya, telah menembus rekor Dunia, dengan jumlah yang terbanyak, dan belum pernah dilaksanakan oleh daerah lain.
Dalam menghitung jumlah peserta, Muri menggunakan metode perhitungan baris, yang berdasarkan fakta. Dimana, dalam perhitungan tersebut tidak ditetapkan margin error atau tingkat kesalahan perhitungan.
Karena pawai busana rimpu mampu mencatat rekor baru, maka atas nama Ketua Umum Muri Prof. DR. Jaya Suprana, Senior Menejer Muri Paulus Pangka, SH, memberikan piagam penghargaan rekor Muri kepada Bupati Dompu Drs. H. Bambang M. Yasin, selaku Kepala Daerah, sekaligus pemrakarsa kegiatan, pada penutupan setelah diumumkannya pencatatan rekor baru Muri. (Miftahul Yani)