Qoloni, Platform Social Funding Indonesia akan Berlaga Di Final Kompetisi Startup Internasional

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Qoloni, media bantu sosial berbasis teknologi crowdfunding karya anak bangsa akan berlaga di final Startup Turkey akhir Februari 2016 di Antalya, Turki. QOLONI akan menghadapi puluhan startups dari Eropa dan Asia pada ajang tahunan tersebut. QOLONI dinyatakan lolos lolos pada seleksi awal kompetisi pada awal Januari 2016 lalu dan wajib ikut karantina dan final kompetisi pada 26 Februari 2016.

Pengembangan QOLONI sendiri didorong oleh besarnya peluang melakukan perubahan sosial, yang bisa terjadi jika 3 aspek masalah sosial, yaitu pendonor, aktivis dan ‘enabler’ berupa teknologi, bertemu jadi satu.

Didorong itulah maka Yayasan Qoloni Indonesia kemudian membangun sebuah crowdfunding platform yang integral bernama QOLONI. “Ide dasar QOLONI sederhana, yaitu menyediakan satu ruang bersama untuk para aktivis lapangan, donatur individual maupun korporasi, serta netizen yang peduli masalah sosial. Semuanya bisa berkolaborasi tanpa batasan wilayah, kemampuan dana atau tenaga dan tanpa batasan agama, aliran atau organisasi,” jelas Kurniawan Mahdi, founder QOLONI.

Crowdfunding atau aktivitas bantuan sosial yang dilakukan secara bersama-sama oleh publik (crowd) telah dikenal dan dipraktekkan lama di negara-negara barat atau maju. Motif dan objektifnya juga sangat beragam : mulai untuk tujuan sosial seperti membantu korban bencana dan kelaparan, membantu keluarga yang terlilit hutang, membantu bisnis yang baru tumbuh (startup) hingga donasi bersama untuk kampanya politik. Masih ingat gerakan “One Man one Dollar” saat Presiden Barack Obama mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika pertama kali? Aktivitas melibatkan dukungan dan sumber daya publik untuk sebuah gerakan tertentu dikenal secara general sebagai ‘Crowdsourcing’.

Jika didalami, QOLONI yang juga telah tersedia dalam bentuk aplikasi mobile berplatform Android ini memang menyediakan kompleksitas fitur untuk melakukan aktivitas sosial. “Publik yang peduli sosial saat ini berbeda perilakunya. Saat mereka berdonasi, ingin melihat secara kongkrit donasinya untuk apa dan bagaimana pertanggungjawabannya. Maka QOLONI selain bertujuan memudahkan publik melakukan aksi sosial melalui dana, dukungan dan tenaga, juga menyediakan fitur yang transparan dan akuntabel,” tambah Kurniawan.

Bimo Prasetyo, co-founder QOLONI menambahkan bahwa ada peluang besar untuk saluran dana publik dalam menyelesaikan masalah sosial. “Data BAZNAS potensi dana sosial berbentuk zakat, infaq dan shadaqah di Indonesia adalah yang terbesar di Asia, yaitu 217 Trilyun. Tapi yang terkumpul melalui lembaga amil zakat resmi yang jumlahnya sekitar 500-an, baru terkumpul 10% nya atau sekitar 20 Trilyun per tahun. Di sanalah QOLONI ingin ambil peranan,” lanjut Bimo.

Jika mengunjungi situs www.QOLONI.com publik bisa melihat langsung jumlah proyek, jumlah relawan, jenis proyek, proyek yang telah tertangani dan proyek yang sedang proses penyelesaian. Menurut pihak QOLONI, sejak diluncurkan akhir September 2015, harapan dan aspirasi publik di luar perkiraan.

Untuk bergabung di QOLONI, cukup mendaftarkan email atau menggunakan akun Twitter dan Facebook. “Semua aktivitas dukungan, donasi dan pelaporan terhubung ke notifikasi via SMS Gateway. Setelah memiliki ID, member bisa mendaftarkan proyek untuk didanai, meliputi 6 bidang yaitu Sosial, Kesehatan, Pendidikan, Infrastruktur, Konservasi dan Inspirasi. Jika tidak ingin terlibat aktif, member juga bisa berkontribusi sekedar melakukan LIKE & SHARE,” terang Mahdi.

Ketua komunitas Jambi Motocross, Abdee, mengapresiasi platform QOLONI. JAMSMOG, komunitas yang dia ketuai, terlibat sebagai pengawas lapangan proyek QOLONI di Jambi yaitu renovasi jembatan gantung yang didanai sepenuhnya oleh Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia (YBM BRI). Abdee menambahkan “Kami senang karena dilibatkan. Tak sekedar menyalurkan hobi motocross, tapi juga bisa ikutan aksi sosial.”

Saat ini, sejak diluncurkan akhir September 2015, QOLONI telah berhasil menghimpun 600 lebih member. Dalam waktu singkat, QOLONI telah mendapatkan kepercayaan dari publik. “Ada 70 program sosial yang sudah didaftarkan. 7 diantaranya telah selesai dibantu oleh donatur & dijalankan programnya oleh relawan,” tutup Endy Kurniawan, co-founder QOLONI.

Related Articles

Latest Articles