Banjir di Mangga Dua Setinggi 30 cm, Kompas Menulisnya dengan “Genangan”

Suarajakarta.co, JAKARTA – Persoalan banjir di Jakarta tampaknya tidak sekadar berada pada persoalan teknis tata kota atau manajemen lingkungan, tapi juga pada persoalan ideologis (semiotika bahasa) yang menjelaskan tentang kondisi banjir Jakarta tersebut.

Persoalan semiotika bahasa tersebut tercermin dari pilihan redaksi kata yang dipilih oleh Harian Kompas dalam foto yang tertera di headline harian yang terbit hari ini tentang kondisi banjir yang terjadi di Mangga Dua, minggu (1/2/2015)

Redaksi Kompas lebih memilih menggunakan istilah “Genangan” padahal kondisi riil banjir yang terjadi di pusat elektronik tersebut mencapai 30 cm.

Tingginya permukaan air hingga 30 cm tersebut terbukti dari pemberitaan yang dirilis oleh Bisnis.com hari minggu kemarin, yaitu

BACA JUGA  Jakarta Banjir, Walikota dan Dewan Kota Jakarta Pusat Buka Posko Banjir di Petamburan.

“Akibat hujan deras pada pagi hingga siang hari ini, Minggu (1/2/2015), banjir sekitar 30 cm menggenangi Jalan Mangga dua arah Kota”

Pilihan redaksi bahasa ini pada akhirnya diserahkan kepada pembaca untuk menilai: apakah sekadar genangan atau memang banjir yang disebabkan karena luapan. Yang jelas, setiap media memiliki ideologi masing-masing dalam melakukan semiotika suatu pilihan kata.

SuaraJakarta.co
Author: SuaraJakarta.co

Related Articles

Latest Articles