SuaraJakarta.co, JAKARTA – Suku Dinas (sudin) Kebersihan Kota Jakarta Pusat melakukan sosialisasi berjudul “Peningkatan Kapasitas Pelayanan Kebersihan Tingkat Kelurahan Sumur Batu”. Dalam pembahasan itu pihak Sudin Kebersihan membahas berbagai isu terkait pelayanan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam meredam permasalahan lingkungan sampah warga.
Sebanyak 80 orang menghadiri acara tersebut di ruang pertemuan Kantor Kelurahan Sumur Batu yang di antaranya adalah Anggota LMK, RT/RW, dan Tokoh Masyarakat.
Mewakili Lurah Sumur Batu Rahmad Shonhaji, Sekertaris Kelurahan Ali Asiq menyatakan bahwa karena wilayah Sumur Batu yang luas dalam penanganan sehingga perlu diakukan efisiensi dalam menangani kebersihan di beberapa titik pantau. Menurut Ali, jumlah kapasitas tenaga bila dibandingkan dengan jumlah sampah warga, tidaklah sebanding dalam penanganan sehingga perlu adanya terobosan secara efektif.
“Intinya pihak pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Sudin Kota Jakarta Pusat masih keteter dalam penanganan volume sampah yang dihasilkan oleh warga,”jelas Ali.
Hal senada, dikatakan Wakil Camat Kemayoran Asih Sumaretmi yang turut hadir pula di kesempatan tersebut. Menurut Asih, warga perlu memahami bahwa pelayanan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tentang persoalan sampah hingga kini masih terkendala dalam meningkatkan kapasitas tempat sampah. Asih menambahkan, hal tersebut terjadi karena persoalan perubahan anggaran, “Namun, kita selaku pimpinan wilayah terus memaksimalkan apa yang menjadi keperluan warga di Jakarta,” tegas Asih.
Mengenai persolan kebersihan, Asih menilai, yang seharusnya menjadi ujung tombak adalah RT/RW, “dan kami punya PPSU sebagai tenaga yang ada untuk siap membantu problematika yang ada di wilayah,”tambah Asih.
Dinilai oleh Masyarakat
Padahal, di sisi lain, penilaian kinerja Lurah dinilai oleh respon melalui aplikasi Qlue yang berupa laporan warga untuk ditindaklanjuti namun kadang penyelesaiannya menjadi terhambat karena koordinasi teknis antar unit SKPD.
Untuk diketahui, ranking penilaian Qlue Sumur Batu awalnya berada pada ranking terbawah 265. Namun, sekarang ini berada pada urutan 30. “Hal itu, berkat partisipasi dan koordinasi penanganan antar lini,”jelas Asih.