SuaraJakarta.co, JAKARTA – Sebanyak 700 (tujuh ratus) pedagang yang menempati JP Poncol terpaksa harus mau dibongkar oleh Pemprov DKI hari ini, Selasa (16/2). Pasalnya, Pemprov DKI beralasan bahwa lahan yang ditempati oleh pedagang tersebut ingin difungsikan sebagai jalur hijau dan untuk normalisasi saluran dari Kali Baru Timur hingga Kali Barat, Poncol, Bungur , Senen, Jakarta Pusat.
Camat Senen Munjir Munaji mengakui bahwa pembongkaran Pasar Poncol tersebut sebelumnya sudah dirapatkan di tingkat Kota Jakarta Pusat. “Termasuk pembahasan untuk pemasangan sitepile pada pinggir sisi barat dan timur, sepanjang hampir 800 meter,” ungkap Munjir kepada suarajakarta.co, Selasa (16/2).
Untuk itulah, Munjir berharap sudah ada sosialisasi lebih dahulu kepada pedagang poncol untuk melakukan relokasi di tingkat Kota Jakarta Pusat. “Bukan menjadi kewenangan kami selaku camat, itu seharusnya Sudin UMKM karena merupakan binaannya,” kata Munjir.
Munjir menambahkan selama hampir puluhan tahun Kali Baru tidak pernah dikeruk bahkan dilakukan normalisasi. “Apalagi sisi kanan, kiri diisi oleh bangunan permanen Pasar Loak Poncil. Dan itu selayaknya dikembalikan semula sebagai fungsi jalan dan saluran,” tambah Munjir.
Sementara itu, Kasudin PU Tata Air Jakarta Pusat Dhiki Suherlan menjelaskan ada dua titik lokasi dalam pemasangan sitepile di Jalan PHB Jakarta Pusat yang menjadi prioritas. Dua titik lokasi tersebut adalah di Kali Cideng Gambir dengan sisi timur 350 meter dan sisi barat 1.124 meter; serta di Jalan Kali Baru Timur, Bungur, Senen hingga tembus Wilayah Kecamatan Kemayoran.
“Dampaknya bangunan yang menempati dua sisi itu harus kami bongkar yang diketahui adanya bangunan pasar Loak Poncol terpaksa kami bongkar,” jelas Dhiki.
Sementara itu, salah seorang warga Bungur Rachmadi (40) berpendapat bahwa pihaknya setuju jika kawasan tersebut dikembalikan fungsinya menjadi jalur hijau. “Sebab, keberadaan pedagang tersebut selama ini menjadi beban pemerintah, ditambah adanya oknum yang bermain dengan adanya pasar,” jelas Rachmadi.
“Ini ajang ‘kutip’ di bawah meja, mendingan dibongkar saja menjadi kawasan jalan serta kedepannya penataan Senen akan lebih baik dan tak terkesan kumuh,” tegas Rachmadi. (nano/iman)