Warga DKI Harapkan Pengganti Sandiaga Sosok yang Bersih

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Sandiaga Uno resmi mengundurkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta pada Jumat (10/8) kemarin.

Walhasil, posisi strategis tersebut hingga kini kosong karena belum ada nama definitif yang menggantikan.

Meskipun demikian, warga DKI tak ingin berlama-lama kehilangan sosok pemimpinnya.

Fida, misalnya. Seorang karyawan swasta ini mengharapkan pengganti Sandiaga haruslah yang mengerti tentang anggaran serta memahami isu-isu strategis yang saat ini dijalankan Pemprov DKI. Kualifikasi itu diperlukan agar pemerintah tidak berjalan dengan lambat.

“Pengganti harus tahu anggaran, harus tahu isu-isu strategis di Jakarta, soal DP 0 rupiah, dan lain-lain. Kalau bisa cepat eksekusinya,” ujar Fida sebagaimana dikutip dari laman Kompas, Minggu (12/8).

Fida mengatakan, kalau bisa pengganti Sandi berasal dari profesional agar bisa langsung menyatu dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Terkait latar belakang, Fida menilai sosok yang tidak pernah tersangkut korupsi merupakan sebuah syarat mutlak.

“Kalau bersih itu wajib ya, sudah terjamin dan tidak pernah korupsi,” ujar Fida.

Warga lainnya, Edward, mengatakan, sebaiknya pengganti Sandi merupakan sosok yang paham perekonomian. Hal itu agar apa yang telah dijalankan Sandi bisa langsung bisa dipahami dan dilanjutkan oleh penggantinya.

Selama ini, dia mengetahui Anies dan Sandi melakukan pembagian tugas. Anies fokus di pemerintahan, sedangkan Sandi fokus di pembangunan ekonomi. Salah satu program prioritas yaitu OK-OCE.

“Sandi kan pengusaha, jadi cari yang setimpal. Jadi pembagian tugasnya pas,” ujar Edward.

Diketahui, beberapa nama sudah beredar di publik untuk menjadi DKI 2. Misalnya, M. Taufik (Politisi Gerindra), Mardani Ali Sera (Politisi PKS), Boy Sadikin (mantan Politisi PDI Perjuangan), hingga Sudirman Said (mantan Ketua Tim Transisi Anies-Sandi).

Meskipun demikian, di antara empat nama tersebut, hanya M. Taufik lah yang dinilai tidak memenuhi kriteria bersih. Sebab, dirinya pernah menjadi narapidana kasus korupsi. Bahkan, KPUD DKI telah mencoret namanya dari Bacaleh Partai Gerindra untuk maju dalam Pemilu 2019.

Related Articles

Latest Articles