SuaraJakarta.co, DEPOK – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Depok tampaknya tidak main-main dalam memajukan kadernya untuk maju sebagai walikota pada Pilkada Depok di Bulan Desember 2015 mendatang.
Hal tersebut dikarenakan, menurut Ketua PDIP Kota Depok, Hendrik Tangke Allo, selama 16 tahun PDIP hanya menjadi penonton alias tidak pernah berhasil menjadikan calonnya menjadi orang nomor satu di Depok.
“Sudah 16 tahun PDIP puasa. Sudah saatnya kader PDIP menjadi Walikota Depok dikarenakan pada pemilihan legislatif silam PDIP unggul”, katanya dalam diskusi Empat Pilar Pembangunan di Beji, Depok, sebagaimana dikutip dari Harian NonStop, Rabu (13/5).
Untuk mewujudkan puasa kemenangan tersebut, dirinya mengakui bahwa PDIP sudah menyiapkan kader-kadernya hingga tingkat RT dan RW.
Namun, sayangnya, ambisi PDIP untuk memenangkan Pilkada Kota Depok tersebut lebih disebabkan karena persoalan untuk mengubah paradigma bahwa kota Depok hanya dimiliki oleh kelompok tertentu, bukan untuk hal yang bersifat substansial yaitu memajukan kesejahteraan masyarakat.
“Kita siap memenangkan, kita akan merubah paradigma lama bahwa Kota Depok hanya bisa dipimpin oleh golongan tertentu saja”, kata Hendrik.
“Kalau dahulu kita dikenal dengan kader yang grasak-grusuk, sekarang kita merupakan kader yang muda dan profesional”, sambungnya.