SuaraJakarta.co, JAKARTA – Mahasiswa yang tergabung dari Cipayung plus DKI Jakarta melakukan aksi unjuk rasa menolak rencana kenaikan BBM di sekitar Rawamangun tepatnya di Jalan Pemuda, Jakarta Timur (13/11).
Puluhan mahasiswa memulai aksi dengan membuka spanduk yang berisi tuntutan dan mengibarkan bendera, dilanjutkan dengan membakar ban di tengah jalan, aksi ini langsung membuat lalu lintas di Jalan Pemuda macet parah. Terlebih para mahasiswa yang tergabung dari kelompok cipayung DKI Jakarta membakar ban hingga para pengendara motor dan mobil hanya dapat mengakses satu jalur dan bertepatan dengan jam pulang kantor.
Aksi yang tergabung dari beberapa kampus dengan mengatasnamakan Organisasi Mahasiswa Cipayung Plus DKI Jakarta (PMII, HMI, GMNI, GMKI, PMKRI, KAMMI) bersama mahasiswa dari kampus: UNJ, UKI, Jayabaya, UIJ, STMT, UIC, Al-Aqidah, UIA, STAIINDO, Azziyadah, UHAMKA, UBK, YAI, STAINU Jakpus, Yarsi, STIAMI, ALTRI, STEMIK Jayakarta, UNAS, Paramadina, Az-Zahra, Al-Hikmah, Trilogi, Unindra, SADRA, PTIQ, IISIP, Trisakti, STT PLN, STAINU Kedoya, As-Siddiqiyah, UNTAG, dan Polman Astra menyerukan sebuah “Gerakan Gerilya Menolak Kenaikan Harga BBM” di seluruh kampus di DKI Jakarta.
Organisasi Mahasiswa Cipayung Plus DKI Jakarta menyatakan :
- Menyerukan kepada seluruh mahasiswa di kampus-kampus untuk keluar ke jalan bersama bersama berdemonstrasi MENOLAK KENAIKAN HARGA BBM.
- Mengutuk pemerintahan Jokowi-JK yang ingin menaikkan harga BBM.
- Menghimbau kepada seluruh rakyat Indonesia untuk menolak kenaikan harga BBM – Jika BBM dinaikkan STOP BAYAR PAJAK kepada negara.
- Menuntut pemerintah memberantas mafia Migas, ambil alih pengelolaan Migas oleh pihak asing, dan hapus SPBU-SPBU asing di Indonesia.
