SuaraJakarta.co, JAKARTA – Di tengah konflik yang mencuat karena persoalan reklamasi, Sekda Saefullah mengaku santai jika Gubernur DKI Ahok tidak lagi memercayai dirinya.
Dikutip dari laman tribunnews, Selasa (6/9), Ahok mengungkapkan ketidakpercayaannya terhadap Saefullah terkait pembahasan raperda reklamasi dengan Balegda DPRD DKI Jakarta dalam persidangan terdakwa kasus suap reklamasi Teluk Jakarta, Mohamad Sanusi.
Padahal, jabatan Sekretaris Daerah merupakan pegawai negeri sipil (PNS) nomor satu di lingkungan Pemprov DKI Jakarta dan bertugas membantu menyukseskan program gubernur.
“Itu hak orang untuk memberikan keterangan, pantas atau tidak. Dipolitisir apapun itu, tergantung yang bersangkutan,” kata Saefullah, kepada wartawan, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (6/9/2016).
Ketidakpercayaan itu dia tunjukkan ketika Saefullah menyampaikan permintaan DPRD DKI untuk mencantumkan tambahan kontribusi dalam pergub, bukan perda. Ketika itu, Ahok menyetujuinya dengan syarat pergub harus disiapkan terlebih dahulu sebelum perda disahkan.
Bahkan, soal ketidak percayaan Ahok ini digunakan sebagai alibi untuk menolak kewajiban cuti kampanye selama proses Pilkada DKI.
“Saya tidak terlalu percaya dengan Sekda. Saya curiga kalau pas saya tidak jadi gubernur atau saat saya jadi cuti kampanye, pergubnya dikeluarkan dengan angka yang tidak sesuai dengan (keinginan) saya,” ujar Ahok.
Ahok mengatakan, ketidakpercayaannya dengan Saefullah juga muncul karena upaya dia memperlunak suasana terkait disposisinya. Ahok mengacu pada disposisi yang dia tulis “Gila, kalau seperti ini bisa pidana korupsi”.
Ahok mengatakan, Saefullah menyampaikan kepada Ketua Balegda DPRD DKI Mohamad Taufik bahwa Ahok tidak menulis “gila” melainkan “bila”.
“Padahal tidak mungkin ada bila dan kalau dalam satu kalimat. Bila dan kalau enggak mungkin digabung, Pak. Bahasa Indonesia saya enggak terlalu buruk, Pak,” ujar Ahok.
Persoalan konflik ini diduga juga dipicu karena kedua belah pihak akan maju dalam Pilgub DKI. Diketahui, Ahok telah resmi diusung oleh Partai Hanura, Nasdem, dan Golkar. Sedangkan, Saefullah digadang-gadang akan mendampingi Sandiaga Uno yang akan diusung oleh Partai Gerindra. (RDB)