SuaraJakarta.co, JAKARTA – Baru di era Pemerintahan Jokowi-JK, santri dan pondok pesantren mendapatkan tempat terhormat dengan cara dijadikan sebagai Hari Santri Nasional.
Menurut Presiden Jokowi sebagaimana dikutip dari laman pikiran rakyat (22/10/2015), momen yang diperingati tiap tanggal 22 Oktober 2016 itu lahir untuk mengenang besarnya peran santri dalam menjaga keutuhan NKRI, seperti KH Hasyim Asyari (NU), KH Ahmad Dahlan (Muhammadiyah), A. Hassan (Persis) , Ahmad Soorhati (Al-Irsyad), dan Mas Abdul Rahman (Matlaul Anwar).
Menanggapi itu, Cagub DKI Anies Baswedan memaparkan santri adalah salah satu pilar utama kemerdekaan negara dan pembangunan bangsa.
Oleh karena itu, Mantan Mendikbud ini mengajak bersama-sama seluruh elemen, untuk bahu-membahu mewujudkan janji-janji kemerdekaan di Jakarta dan seluruh Indonesia.
“Selamat Hari Santri Nasional! Mari terus berjuang dan menciptakan Indonesia dan Jakarta yang maju untuk semua,” papar Anies sebagaimana dikutip dari fanpage facebook, Jumat (22/10).
Diketahui, peringatan Hari Santri kali ini diperingati dengan penganugerahan MURI. Hal itu dilakukan karena peringatan tersebut dilakukan melalui kirab santri terpanjang dan pembacaan satu miliar sholawat dengan peserta terbanyak, di Monumen Nasional, Jakarta. (RDB)