SuaraJakarta.co, JAKARTA – Beberapa isu yang beredar bahwa aliansi mahasiswa terbesar di tanah air, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan melakukan aksi 20 Mei untuk memakzulkan Presiden Jokowi, dibantah keras oleh Koordinator Pusat BEM SI, Akhmad Khairudin Syam.
Dalam wawancara via telepon yang dilakukan, dirinya menjelaskan bahwa sebelum tanggal 9 April 2015, BEM SI tidak mengadakan pertemuan resmi apapun, bahkan membahas aksi 20 Mei sebagaimana isu yang disebarkan di banyak pihak. Sehingga, dirinya mempertanyakan siapa sebenarnya yang sedang membangun isu tersebut seolah BEM SI akan memakzulkan Presiden Jokowi.
“Isu tersebut beredar jauh sebelum kami mengadakan konsolidasi pada tanggal 9 April 2015. Bahkan kami tidak pernah memutuskan bahwa kami akan mengadakan aksi besar-besaran pada 20 Mei besok. Siapa yang membuat isu tersebut?”, tanyanya.
Dirinya pun menambahkan bahwa karena isu tersebut tidak berhasil untuk memecah kesolidan BEM SI, akhirnya dibuatlah isu baru yaitu BEM SI batal untuk mengadakan aksi pada 20 Mei karena telah terjual.
“BEM SI berkomitmen untuk tetap melakukan evaluasi kepada Pemerintahan Jokowi. Tapi, hal tersebut tidak harus ada di tanggal 20 Mei. Jadi, kami bertanya, siapa yang membangun isu aksi 20 Mei tersebut dan tiba-tiba membuat isu baru bahwa BEM SI batal aksi karena sudah terjual?”, tegas Presiden Mahasiswa Universitas Lampung tersebut.
Akhmad kembali menegaskan bahwa BEM SI adalah aliansi mahasiswa yang sangat strategis untuk ditunggangi banyak kepentingan. Namun, dirinya tetap berkomitmen membawa aliansi mahasiswa level nasional ini untuk tetap mengadakan aksi berdasarkan kajian akademik dan perencanaan yang matang. Sehingga, menurutnya, BEM SI bukanlah kepanjangan tangan dari golongan apapun bahkan barisan dari capres Prabowo Subianto.
“Kami tidak ingin BEM SI diklaim mendukung satu pihak tertentu untuk melawan pihak tertentu. Apalagi ditafsirkan BEM SI sebagai bagian dari kepanjangan tangan Prabowo untuk melawan pemerintahan hari ini. BEM SI tetap pada komitmennya untuk bergerak berdasarkan sikap ilmiah dan independen sebagaimana mahasiswa yang seharusnya”.
“Jadi gak perlu di provokasi atau di kompor-komporin, kita pasti akan TURUN! saat bangsa ini membutuhkan kita. #Merdeka”, tutur pemilik akun twitter @syamz_kh.