SuaraJakarta.co, JAKARTA – Ketidakmampuan Gubernur DKI Ahok dalam mengelola aset tanah milik Pemerintah Provinsi, membuat dirinya menyalahkan mantan Gubernur Foke yang dianggap lalai menjaga aset tersebut.
Tidak tanggung-tanggung, ketidakmampuan Ahok dalam mengelola aset tersebut diduga senilai Rp 7,9 Triliun.
“Itu temuan sudah dari sejak zaman Pak Foke (Fauzi Bowo, gubernur DKI Jakarta ketika itu),” paparnya sebagaimana dikutip dari laman Rakyat Merdeka Online, Selasa (30/6).
Ahok menjelaskan bahwa tingginya potensi kehilangan aset tersebut karena lemahnya kontrak kerjasama yang dilakukan oleh Pemprov DKI dengan pihak ketiga alias swasta.
“Ya memang benar kontraknya sangat lemah,” ujar mantan Bupati Belitung Timur tersebut.
Ia lantas mencontohkan kios Tanah Abang yang disewakan kepada pengusaha Djan Faridz. Kemudian kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang Kepada PT Godang Tua dan kawasan superblok Epicentrum yang disewakan kepada PT Bakrie Group. Kontrak-kontrak yang dinilainya lemah itu rupanya sudah berlaku lama.