SuaraJakarta.co, JAKARTA – Ketua Umum Geraman Kopi OK OCE Nusantara (GKON) Foundation, Ayub S Pulungan
mengatakan hingga tahun 2017, konsomsi kopi perkapita masyarakat Indonesia yang cuma 1,1 kg per kapita, masih terendah bila dibandingkan masyarakat negara-negara anggota ASEAN, seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura.
Padahal Indonesia merupakan penghasil kopi terbesar ke empat atau kelima dunia.
Menurut Ayub, jangan dibandingkan dengan konsumsi kopi perkapita di negara-negara Skandinavia seperti Finlandia (10,35 kg/tahun) yang merupakan penikmat kopi tertinggi di dunia, dan konon sebagai negara dengan masyarakat yang paling bahagia di bumi fana ini. “Oleh karenanya, didirikan dan diluncurkannya program-program pemberdayaan masyarakat petani kopi, UMKM pedagang kopi maupun pengolah kopi melalui GKON sangat tepat dan momentumnya pas, saat euforia kepedulian masyarakat atas Kopi Nusantara tumbuh subur di persemaian masyarakat ekonomi menengah saat ini juga tumbuh pesat di seantero negeri,” ujar Ayub kepada SuaraJakarta.co, Sabtu (31/3/2018).
GKON Foundation yang didirikan pada tanggal 31 Januari 2018 berkolaborasi dengan Perkumpulan Gerakan OK OCE (PGO) memiliki misi meningkatkan konsumsi Kopi Nusantara di semua lapisan ekonomi masyarakat, dan dengan demikian pada akhirnya akan mendorong tumbuhnya kesejahteraan ekonomi petani kopi.
Ada beberapa kegiatan utama GKON yang akan dilakukan, diantaranya:
– Pelatihan / sertipikasi profesi pengolah kopi (barista, Q Grader, dll) di pusat pelatihan dan sertipikasi di Galeri Kopi Nusantara, di Graha Niaga Thamrin, yang sejatinya merupakan milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
– Pengembangan UKM bidang kopi (pedagang kopi maupun pengusaha kedai kopi) melalui pelatihan manajemen usaha, promosi dan pembukaan akses pasar, serta akses ke lembaga kuangan melalui KUR atau program sejenis.
– Promosi Kopi Nusantara dari ratusan sentra penghasil kopi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, terpusat di Galeri Kopi Nusantara di Graha Niaga Thamrin, maupun lewat event pameran nasional maupun internasional.
– Penyebarluasan dan pemberdayaan kelompok tani kopi, khususnya yang tergabung dalam Masyarakat Perlindungan Identifikasi Geografis kopi.
– Usaha lelang kopi berkala yang akan dilakukan di Galeri Kopi Nusantara untuk memenuhi kebutuhan UMKM bidang kopi khususnya di JABODETABEK bahkan lingkup nasional dan regional.
– Galeri Kopi Nusantara akan menjadi thematic tourist destination baru di Jakarta yang menjadi wajah pertumbuhan budidaya dan cermin budaya perkopian Nusantara.
– Mencetak 1001 pengusaha Kedai Kopi Nusantara menciptakan Jakarta sebagai JAKARTA COFFEE CAPITAL
– Cofee Clinic, coaching oleh para Coach Wirausaha CFA (Coach Faran Academy) di kedai kopi.
GKON Foundation diawaki tim kerja yang berasal dari kalangan usaha kopi maupun pemberdayaan ekonomi masyarakat seperti PGO, Masyarakat Kopi Nusantara, Indonesia Sustainable Coffee Cooperation.
Adapun susunan kepengurusan GKON Foundation, yaitu:
– Faransyah Agung Jaya (Ketua Pembina) dari unsur PGO
– M. Sukri (Ketua Pengawas) dari unsur ISCC
– Ayub Suleman Pulungan (Ketua Umum) dari unsur Masyarakat Kopi Nusantara.
– Diah Ayu (Ketua) dikenal dengan Madame Coffee.
– Rudi Yandri Chatab (Ketua) dari unsur ISCC.
– M. Akbar Fitri (Sekjen) dari unsur ISCC.
– Indra Bayu (Bendahara) dari unsur ISCC.
Ketua Perkumpulan Gerakan OK OCE (pGO), Faransyah Agung Jaya mengatakan, kegiatan-kegiatan utama pemberdayaan konsumen, pedagang UMKM, dan petani kopi akan disinergikan di antara kegiatan yang sudah dilakukan oleh induk PGO, MKN, dan ISCC.
“Pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut akan efektif dilakukan setalah launching resmi semua program pada akhir April yang akan datang,” ujar Faransyah.
Faransyah juga menuturkan, salah satu kegiatan rutin bulanan yang akan dilakukan adalah JAKARTA COFFEE CAPITAL sebagai wadah untuk pertukaran ide kreatif anak muda pegiat dan praktisi kopi, dalam suasana rileks dan produktif, yang merupakan kegiatan bersama para pelaku usaha, petani, pemerhati, dan semua stake holder perkopian nasional.
“Pada serie Bulan MARET 2018 ini, acara JAKARTA COFFEE CAPITAL yang digelar di Sipirock Coffee, suatu kedai kopi yang menampilkan kopi-kopi eksotis Sumatera (kopi Sipirok, Mandailing, Gayo, Simalungun, Samosir) serta dilengkapi koleksi kopi khas lainnya dari Indonesia bagian Tengah maupun Timur, akan mengambil tema diskusi Identifikasi Geografi Kopi Indonesia, masalah dan maslahatnya yang dipandu Dr. Riyaldi (Ketua Asosiasi Identifikasi Geografis Indonesia – AIGI) dan Launching Program GKON Foundation oleh Bapak Sandiaga Salahuddin Uno, Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta),” papar Faransyah.
Adapun pada serie JAKARTA COFFEE CAPITAL selanjutnya akan rutin dilakukan di halaman Graha Niaga Thamrin, dalam format pameran dan Pasar Rakyat – Pasar Kopi Nusantara di arena out door, yang akan digabungkan dengan kegiatan car free day (CFD).
GKON Foundation itu didirikan untuk Membumikan Kopi Nusantara dan Menjadikan Kopi Nusantara Mendunia, menjangkau semua lapisan masyarakat, sehingga suatu saat rakyat Indonesia adalah pengkonsumsi Kopi Nusantara tertinggi di dunia, sehingga dengan demikian menjadi masyarakat paling bahagia di muka bumi.
Dalam ikut mendorong promosi specialty coffee Nusantara ke dunia internasional, GKON Foundation bekerjasama pihak-pihak terkait akan aktif di acara event kopi bertaraf internasional, mendukung Pemertintah Provinsi DKI Jakarta dalam mengembangkan usaha pelaku UKM dan produk unggulan ke dunia internasional.