Jangan Buang Minyak Jelantah! Pria Asal Depok Ini Memiliki Program Tabungan dan Sedekah Minyak Jelantah

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Minyak jelantah merupakan minyak sisa penggorengan yang sudah tidak bernilai lagi. Biasanya, ibu rumah tangga membuangnya usai menggoreng makanan.

Mulai saat ni, setop membuang minyak jelantah. Pasalnya, ada seorang pria asal Depok, Jawa Barat, sedang menggalakkan program mengelola minyak jelantah.

Namanya Hermansyah, pria berumur 47 tahun itu giat mengkampanyekan penjagaan bumi dan lingkungan dari limbah, khususnya minyak jelantah.

Sejak Juni 5 tahun lalu, Hermansyah mengelola Bank Sampah Induk Rumah Harum Kota Depok. Berjalannya waktu, pengelolaan yang semula hanya sampah, kini ia menggalakkan program tabungan dan sedekah minyak jelantah.

“Untuk minyak jelantah baru 9 bulan ini berjalan dengan sistem digabungkan dengan penimbangan sampah anorganik lainnya,” ujar Hermansyah kepada suarajakarta.co, Rabu (28/3/2018).

Namun, untuk program khusus sedekah minyak jelantah baru sepekan ini saja dijalaninya. Ia pun berusaha menginformkasikan kepada masyarakat sekitat. Selain itu, ia juga mengabarkannya melalui media sosial. Harapannya, agar banyak yang peduli dengan lingkunga.

“Kami share ke media dengan berharap makin banyak orang yang terlibat dalam menjaga bumi dan lingkungan kita dari limbah minyak jelantah,” tuturnya.

Hermansyah bercerita, dalam sepekan ini respon dan antusias masyarakat luar biasa. Sampai dari luar Jawa banyak juga yang meminta diadakan program serupa.

Hermansyah merupakan pelopor dan koordinator Bank Sampah Induk Rumah Harum.

Saat ini, program tabungan dan sedekah minyak jelantah hanya dilakukan di Depok. Dengan sistem jemput ke rumah nasabah. Namun, karena banyak permintaan, kini ia melebarkan sayapnya merambah wilayah Jabodetabek.

“Awalnya iya, tapi dengan antusiasme masyarakat yang menghubungi saya, saya akan coba melayani Jabodetabek utk sementara,” katanya.

Berapa banyak minyak jelantah agar bisa dijemput? Hermansyah dan team nya membuat dua mekanisme. Pertama, sedekah minyak jelantah yang akan dijemput berdasarkan penjadwalan waktu bisa sepekan sekali atau dua pekan sekali. Melihat banyak atau sedikitnya minyaknya.

Kedua, untuk program 5 liter minyak jelantah tukar 1 minyak baru akan diambil minimal per 5 liter atau 10 liter, tergantung besaran wadah yang disediakan oleh pihak pengelola.

Untuk sedekah minyak jelantah, hasilnya akan disalurkan untuk program sosial dan kemanusiaan yang dikelola Hermansyah. Nah, mulai saat ini, kamu bisa sedekah dengan limbah minyak. Mudah kan?

[edi]

Related Articles

Latest Articles