Dua Kades di Provinsi Banten Bantah Pemberitaan Media Online Mengenai Pemotongan Bantuan untuk Korban Gempa Cianjur

SuaraJakarta.co, BANTEN – Dua kepala desa di wilayah Provinsi Banten membantah keras mengenai adanya informasi yang menyebutkan terjadi pemotongan bantuan langsung tunai (BLT) untuk donasi korban gempa di Cianjur. Kedua kepala itu yakni, Kepala Desa Cimancak dan Kepala Desa Sawarna Timur Kecamatan Bayah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

“Jadi ga benar kalau donasi itu diharuskan kepada KPM, dan hasil donasi yang terkumpul itu kami serahkan kepada Kepala Desa Sawarna Timur Sanusi selaku Sekretaris Apdesi Bayah melalui transfer senilai Rp3.000.000,” kata Kepala Desa Cimancak Djuariah, di Banten, Rabu (7/12).

Djuriah mengatakan bahwa pemberitaan di salah satu media yang menyebutkan wilayahnya hanya menyerahkan Rp700.000 untuk bantuan korban gempa. Djuriah pun mengaku menyimpan bukti transaksi itu.

“Apa yang tertulis di pemberitaan salah satu media itu jelas tidak benar kalau Desa Cimancak hanya memberikan Rp. 700.000 untuk bencana gempa di Cianjur, dan bukti slip transfernya masih kami simpan,” lanjut Djuhariyah sambil menunjukan bukti slip transfernya pada awak media.

“terkait adanya pemberitaan itu saya tidak terima dan saya akan melakukan somasi ke media tersebut dan saya juga telah melaporkan ke Asosiasi Kepala Desa (Apdesi) Kecamatan Bayah,” tutur Djuhariah,

Sementara Kades Sawarna Timur Sanusi, selaku Sekretaris Apdesi di Kecamatan Bayah saat dikonfirmasi via telpon Whats App, juga mengatakan tidak terima dengan adanya pemberitaan tersebut, yang seakan mengadu domba dengan Kades di Kecamatan Bayah yang ikut mengirimkan donasi.

“Donasi dari Desa Cimancak yang ditransfer ke saya sebesar Rp3.000.000dan bukan Rp700.000 seperti yang ditulis di pemberitaan salah satu media online tersebut. Dengan adanya pemberitaan media tersebut saya tidak terima, jelas isi tulisan di pemberitaan media online tersebut fitnah dan sangat meresahkan. Saya akan membuat somasi ke Dewan Pres hingga akan membuat Laporan Polisi (LP) terkait fitnah ini,” tegas Sanusi.

Sementara itu, salah seorang keluarga penerima manfaat (KPM) berinisial ‘A’ mengatakan bahwa ia tidak merasa dipaksa dalam memberikan sumbangan, mengingat ia juga sempat merasakan bagai mana saat terkena musibah bencana.

“Awalnya memang ada himbauan dari Kepala Desa, bahwa akan ikut memberikan donasi kepada korban bencana gempa Cianjur, dan kami secara sukarela dan ikhlas menyisihkan uang kami dari bantuan sosial yang kami terima untuk disumbangkan kepada masyarakat Cianjur yang terkena bencana gempa,” ujarnya.

“Kami juga bisa merasakan bagaimana saat terkena musibah, seperti saat kami warga Cimancak terkena musibah banjir, dan Gubernur Jawa Barat juga datang ke sini (Cimancak-red) dan memberikan bantuan kepada masyarakat di sini yang terkena musibah banjir. Oleh sebab itu saya secara ikhlas menyisihkan uang untuk membantu korban bencana gempa Cianjur,” terangnya.[*]

Related Articles

Latest Articles