Teh Turki yang Khas dan Mendunia

SuaraJakarta.co, TURKI – Tebak, mana negara dengan konsumsi teh tertinggi? Cina, Jepang atau negeri Eropa? Ternyata jawaban yang tepat adalah Turki, ya benar negara ini jauh mengungguli negara lain tersebut diatas dalam hal konsumsi teh. Menurut data terbaru, Turki memiliki angka rata-rata tahunan konsumsi teh sebesar 6.961 pon/orang! Tepat diatas dua negara lainnya seperti Irlandia dan Inggris. Cina dan Jepang ternyata tak ada apa-apanya. Angka yang tinggi ini disebabkan karena kegiatan minum teh di Turki sudah menjadi kebudayaan bagi masyarakatnya.

Teh Turki sendiri sebenarnya tergolong kedalam teh hitam. Itulah yang menyebabkan teh dengan nama Cay ini terlihat lebih gelap jika dibandingkan teh di Indonesia. Di Turki sendiri teh sudah seperti menjadi minuman wajib penduduk disana, hampir diseluruh lokasi akan terlihat gelas berbentuk bunga tulip, berisikan air teh berwarna agak gelap. Dan jika anda bertamu maka sudah pasti yang akan disuguhkan adalah minuman Cay ini dengan cemilan berupa kwaci dan kacang-kacangan khas Turki.

Selain rasa dan warna yang berbeda maka teh Turki juga memiliki cara pembuatan dan penyajian yang unik. Untuk mempersiapkannya anda membutuhkan teko yang dikenal dengan nama Caydanlik. Teko bertingkat dua ini biasa terbuat dari porselen, namun saat ini juga sudah tersedia Caydanlik dengan bahan sekelas alumunium.

Cara memasaknya juga unik, pertama yang harus anda lakukan adalah menyalakan api kompor dan isi teko bawah dengan air dan biarkan teko diatasnya kosong. Setelah air di teko pertama mendidih maka baru masukan air pada teko ke dua dengan beberapa sendok teh Cay sesuai selera. Teh akan disajikan setelah air di teko ke dua mendidih. Untuk menjaga kehangatan teh maka kecilkan api dan biarkan teko tetap berada pada kompor atau tungku yang digunakan. Teknik menjauhkan Cay dari sumber api ini sudah dilakukan turun temurun dan menjadi tradisi dengan tujuan akan memberikan aroma dan citra rasa teh Turki yang sempurna.

Dalam penyajian yang harus diingat adalah, tuangkan air rebusan teh dari teko atas sesuai kepekatan yang anda inginkan, setelah itu baru menambahkan air mendidih dari teko dibawahnya. Untuk gelas juga sangat unik, dimana teh ini disajikan menggunakan gelas mungil berbahan kaca tak bertangkai dengan bentuk bunga tulip. Gelas ini dimaksudkan agar teh yang tersaji hanya dalam jumlah sekali atau dua kali teguk saja sehingga kesegaran dan hangatnya teh akan tetap terjaga.

Teh akan disajikan dengan piring tatakan dan sendok kecil, untuk pemanis akan tersedia gula batu yang berbentuk kubus yang dapat diambil sesuai selera. Tradisi minum teh ini biasanya juga ditemani dengan makanan kecil seperti kacang-kacangan, kue kering dan baklava sejenis roti yang diisi dengan kacang dan madu serta gula.  

Penulis : @endykurniawan

Related Articles

Latest Articles