Romantisme Ala Kakek Nenek

SuaraJakarta.co, INSPIRASI – Semua tamu telah hadir, maka dibukalah acara syukuran itu. Pak Ustadz membuka acara, memberikan nasehat, lalu mempersilahkan sang Empunya acara memberikan sambutan. Sambutan sebagai calon jemaah umroh, yang akan berangkat esok lusa.

Setelah beberapa ucapan terimakasih kepada para tamu, keluarga serta Pak Ustadz, maka berceritalah ia.”Sebenarnya, puluhan tahun yang lalu saya pernah dapat jatah umroh gratis oleh pihak kantor. Tapi jatahnya cuma untuk saya saja, istri ga dapet. Ga mau lah pergi sendiri. Maka saya tolak. Jatah umroh hangus. Dan sekarang, alhamdulillah, rejeki ga kemana, ada lagi yang mau bayarin saya pergi umroh, namun jatah gratisnya berdua sama istri…”, begitu tutur pensiunan bank plat merah ini.

Uhukk!!! Maljleb!

Pasangan lansia ini memang patut diacungi jempol. Di usia pernikahan lebih dari 30 tahun ini, mereka tetap saling saling menunjukkan perhatian. Jika salah satu pulang terlambat, yang lain pasti akan segera menelpon menanyakan kabar. Jika bepergian keluar kota, maka ia akan segera menelpon sekedar memberi kabar, atau menanyakan kabar yang sedang di rumah. Menjelang pulang pun, di perjalanan ia juga akan menelpon memberi kabar, atau sekedar menanyakan kabar. Beberapa orang mungkin akan menyebut kebiasaan ini sebagai posesif. Tapi untuk pasangan kakek-nenek yang sudah punya banyak cucu ini, saling menelpon adalah cara menunjukkan kasih sayang. Mungkin inilah contoh yang sering disebutkan dalam ucapan selamat pernikahan: semoga akur sampai kakek nenek.

Maka, berangkatlah mereka umroh bersama, di usia jelang senja mereka. Alhamdulillah..

Ini kisah umroh romantis mereka, bagaimana dengan kisah romantis umroh anda?

Penulis: dr. Sari Kusuma

Related Articles

Latest Articles