SuaraJakarta.co, JAKARTA – Kekhawatiran investor emas pemula adalah tentang keaslian emas yang dibelinya. Identifikasi emas asli dan cara menyimpannya adalah 2 hal yang paling sering jadi pertanyaan. Meski bukan ahli emas, frekuensi interaksi membuat kita jadi paham dan mudah mengidentifikasi mana emas asli, emas palsu dan emas yang tak sesuai spek. Ilmu dasar ini perlu untuk penjual maupun untuk konsumen/ investor, keduanya menjadi subjek sekaligus objek transaksi, maka perlu memastikan keaslian emas ini.
Adalah beda antara emas palsu dengan emas yang tak sesuai dengan sertifikat atau kuitansinya. Emas palsu biasanya identik dengan penggantian logam emas baik seluruhnya maupun sebagian dengan logam lain yang dibuat mirip. Sementara emas yang tak sesuai spek yang dijelaskan atau tertuliskan adalah pemalsuan jenis lain. Di bahasa pedagang emas Jakarta, emas jenis ini sering disebut emas ‘jablay’ (ada-ada saja).
Dalam kaitannya dengan sertifikasi dan standarisasi kandungan emas (dan logam mulia lainnya), cukup disayangkan di Indonesia tidak ada lembaga atau asosiasi yang menjadi acuan. Saat ini yang menjadi sertifikat terpercaya satu-satunya di negara kita adalah Unit Pemurnian dan Pengolahan Logam Mulia – PT Antam. Itupun sertifikasi mereka lakukan untuk produk keluaran sendiri dan bukan untuk produk pabrikan lain. Sucofindo melakukan sertifikasi tapi kurang dikenal di masyarakat.
Poinnya, justru karena tak ada standarisasi, maka dianjurkan masyarakat untuk memilih emas keluaran Antam. Tips dalam tulisan ini lebih aplikatif kaitannya dengan emas produksi Antam tersebut. Langkahnya mulai dari pengecekan fisik, pengecekan sertifikat hingga melakukan uji kandungan dan berat.
Khusus emas non Antam maka cara deteksinya harus dengan kenali fisik dan menggunakan alat uji. Emas sendiri sebetulnya adalah logam yang sulit dipalsukan karena memiliki ciri fisik yang sangat berbeda dengan logam lain, mulai dari warna/ kemilau hingga massa jenis. Demikian juga emas dengan bentuk yang rapih dan tipis, lebih sulit lagi untuk dipalsukan, kecuali emas perhiasan misalnya dengan sepuhan.
Baik kita bahas satu per satu cara identifikasi emas
Cara Deteksi Emas #1 : Cek Fisik
Berikut ini beberapa langkahnya :
- Gosok kuat dg jari tangan. Kalau permukaan berubah warna keasliannya diragukan.
- Gosok pelan sisi pipih emas ke kertas, jika membekas hitam/ warna gelap kertasnya, keaslian emas diragukan.
- Kemudian coba timang2. Massa jenis emas tinggi. Kecil ukurannya tapi sangat berat. Besi perlu 5x lebih besar ukurannya utk berat yg sama. Atau perak perlu 7x lebih besar ukurannya.
- Meski warna tak tunjukkan kadar, (warna emas ditentukan logam campurannya dan juga proses coating saat finishing) lihat warna emas nya, emas kinclong berkilau tak bisa disamai logam lain
Cara Deteksi Emas #2 : Cek Sertifikat
Berikut ini tipsnya :
Pada emas bersertifikat Antam terdapat 5 ciri. Satu ciri bisa dengan melihat kertas sertifikatnya. Satu ciri bisa diketahui dengan menggunakan lampu terang. Deteksi 3 ciri lainnya menggunakan UV lamp (lampu ultra violet yang sering digunakan untuk deteksi keaslian uang)
- Pada kertas sertifikat ada logo LM – Antam, KAN (Komite Akreditasi Nasional), LBMA (London Bullion Market Association) dan nomor seri (untuk pecahan 10 gram keatas). Nomor seri harus cocok dengan yang terpahat pada fisik emasnya. Emas batangan produksi non Antam mungkin mengandung beberapa ciri di sertifikatnya, misal nomor seri dan logo perusahaan, tapi hanya emas produksi Antam yang menempatkan logo LBMA. Antam adalah satu dari 21 produsen emas seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari institusi dari Inggris tersebut.
- Ciri fisik berikutnya dapat terlihat dengan terawang lampu terang dari arah berlawanan. Kita bisa melihat pola huruf CC saling mengait berkebalikan atau sekilas juga seperti huruf S, yang merupakan tanda dari produsen sertifikat.
- Tiga ciri fisik berikutnya dapat terlihat dengan bantuan UV Lamp (lampu ultra violet) yang biasa digunakan untuk mengidentifikasi uang palsu. Dengan alat ini kita bisa melihat pendar bercak warna kuning-merah-muda-ungu di sekujur sertifikat, kemudian juga ada hologram logo “LM” di dalam bangun berbentuk pentagon serta blok ungu yang berada di dasar spesifikasi pada badan sertifikat
Penulis: Endy Kurniawan @endykurniawan, Coach, trainer dan penulis seputar Bisnis, Keuangan dan Investasi