Kesuksesan adalah suatu hal yang diinginkan setia orang bagaimanapun bentuknya. Masalahnya adalah terkadang kesuksesan ini dianggap sebagai sebuah beban, sebuah tuntutan, bahkan sebuah pilihan oleh kebanyakan orang. Sejatinya, kesuksesan adalah hak setiap manusia yang tidak perlu dipilih, dikejar-kejar, bahkan dengan susah payah diupayakan.
Kesuksesan itu hanya soal memulai, ya sebatas itu. Tapi persoalan ini memang tidak mudah untuk dipecahkan. Kesuksesan kita anggap sebagai sebagai akhir yang indah dari apa yang kita inginkan, tetapi bagaimana kita akan mencapai sebuah akhir jika kita tidak pernah berani membuat sebuah awalan? Dalam hal ini, keindahan di akhir adalah sesuatu yang subjektif tergantung dari cara setiap individu memaknainya.
Ketika kita membuat sebuah mimpi, visi, misi, dan apapun itu hal yang seharusnya kita lakukan setelahnya adalah mengambil sebuah keputusan. Lalu kita hanya tinggal mewujudkan keputusan itu menjadi hal yang nyata, disinilah titik segala kesuksesan itu berawal. Titik ini adalah titik yang sangat penting dalam perjalanan hidup seorang manusia, mulai dari hal-hal kecil hingga pada suatu hal yang berujung kepada kemaslahatan umat manusia. Kalau begitu, apa susahnya dengan memulai jika hanya sebatas itu? Memang tidak ada yang rumit, apalagi jika hal-hal yang kita putuskan dan kita mulai adalah hal-ha yang menjadi rutinitas kita, namun bagaiana jika hal itu adalah sebuah mimpi besar kita yang kesuksesanya akan menjadi masa depan untuk kita dan ladang kita untuk dapat memberi manfat kepada orang banyak? Saat seperti inilah titik untu memulai itu akan diuji, seberapa besar keberanian kita, seberapa tangguh kita untuk menjalaninya nanti, dan sebarapa besar komitmen kita untuk menjalaninya dengan sepenuh hati. Sering kita dengar bahwa kesuksesan itu berasal dari proses-proses yang benar, namun proses-proses tersebut tidak akan pernah terjadi jika kita tidak pernah berani untuk memulainya. Oleh karena itu, yakinlah setiap mimpi, visi, dan tujuan besar dalam hidup ini memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, namun dengan keberanian dan komitmen untuk mau memulainya maka dorongan kepada diri sendiri untuk menjalaninya akan terbangun setelahnya.
Lalu bagaimana jadinya jika kita tidak berhasil mengalahkan segala keraguan yang muncul untuk mengambil sebuah keputusan dan memulainya? Ya, Anda akan menjadi orang yang biasa-biasa saja. Mengambil sebuah keputusan ibarat memilih sebuah jalan, dan memulainya adalah langkah awal menelusuri jalan tersebut. Namun, jika kita tidak pernah memulai dengan pilihan sendiri kita hanya akan menjadi daun yang dihempaskan angin yang beterbangan kemanapun angin itu membawanya. Apakah hidup hanya sebatas menjalaninya begitu saja? Tidakkah ada upaya atau kemauan dalam diri anda memikirkan tentang kehidupan orang lain? Disinilah perbedaan akhir cerita antara orang yang hidup dengan keputusan besarnya, dengan orang yang hidup mengalir begitu saja. Mereka yang hidup penuh dengan keputusan-keputusan besar adalah mereka yang cenderung memimpikan sebuah kesuksesan yang hakiki, bukan hanya soal materi apalagi sekedar popularitas, tetapi mereka menginginkan sesuatu yang jauh lebih bermanfaat untuk kebanyakan orang diluar dirinya. Lalu, bagi mereka yang hidup hanya untuk menjalaninya begitu saja, maka baginya kesuksesan adalah sebuah parameter yang diukur dari kondisi kecukupan hidupnya semata.
Waktu muda adalah saat yang paling tepat untuk memikirkan hal semacam ini, lihat ke dalam diri anda dan pikirkan Anda akan jadi pribadi yang seperti apa nantinya. Pribadi yang berpikir untuk tujuan besar demi kebermanfaatan terhadap sesama, ataukah pribadi yang mengejar kesuksesan untuk diri sendiri. Setelahnya anda harus memutuskan, dan cobalah untuk memulainya, sekarang.
Penulis: Andika Putra Pratama, Mahasiswa Institut Pertanian Bogor dan Peserta Rumah Kepemimpinan Regional 5 Bogor