SuaraJakarta.co, BANDUNG – Minggu, 26 Oktober 2014, Presiden Republik Indonesia mengumumkan nama-nama menteri yang akan membantu dalam menjalankan pemerintahan lima tahun ke depan. Para menteri ini bernama Kabinet Kerja. Pengumuman dilakukan di halaman Istana Negara pada pukul 17.16 WIB. Ciri khas Jokowi yang sederhana nampaknya ditularkan kepada para menterinya. Pada sore itu, semua menteri memakai atasan putih dan bawahan hitam.
Tidak ada perubahan dari segi jumlah pada kabinet kali ini. 34 nama dianggap pantas dan cukup untuk membawa perubahan di negeri tercinta ini. Hanya 13 menteri yang berasal dari partai politik, selebihnya berasal dari golongan professional. Jokowi setidaknya mulai bisa membuktikan janji-janji yang telah disampaikan, Beliau berusaha untuk membentuk pemerintahan yang profesional. Tentu tidak mudah meyakinkan parpol pendukung dengan komposisi kabinet yang seperti ini.
Semenjak terpilihnya Jokowi-JK menjadi pemimpin negeri ini, sangat besar ekspektasi yang muncul dari publik. Buktinya, dalam survei yang dilakukan oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI), 71,73% publik yakin pemerintahan ini akan membawa Indonesia menjadi lebih baik. Harapan yang besar ini tidak hanya bisa menjadi hal yang positif, tetapi juga bisa menimbulkan efek yang negatif. Semakin banyak yang menaruh harapan, semakin banyak pula yang akan kecewa jika harapan itu tidak terpenuhi.
Jokowi telah berusaha menentukan kabinetnya dengan sebaik mungkin. Tidak tanggung-tanggung, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) pun dilibatkan. Padahal sebenarnya pemilihan menteri-menteri itu adalah hak perogratif dari seorang presiden. Mudah-mudahan ini bisa menjadi langkah awal untuk menciptakan pemerintahan yang lebih baik dari yang sebelumnya.
Sebagian besar menteri yang ditunjuk pun telah memberikan kontribusi positif untuk bangsa ini. Sebut saja Menteri Perhubungan, Ignasius Johan. Siapa yang bisa membantah kalau PT. KAI telah mengalami kemajuan pesat dewasa ini? Perkeretaapian Indonesia yang dahulunya hampir mati mulai menampakkan asa kembali. Ignasius dikenal sebagai pekerja keras. Saat pengenalan Jokowi berkata, “Kita tahu semuanya, beliau Dirut PT KAI. Beliau ini sering tidak pernah pulang, sering tidur di kereta api”.
Menteri-menteri yang ditunjuk oleh Jokowi sebagian besar adalah orang-orang yang mau bekerja keras. Orang-orang yang diharapkan mau mengorbankan kepentingan pribadi untuk Indonesia yang lebih baik. Jokowi sepertinya lebih memilih orang bertipe pekerja keras daripada orang yang sangat menonjol di suatu bidang. Ini memunculkan harapan kepada Kabinet Kerja untuk bisa lebih baik dari kabinet sebelumnya.
Tentu masih ada pendapat positif dan negatif mengenai menteri-menteri yang ditunjuk oleh presiden ke-7 Republik Indonesia ini. Setiap warga negara yang baik haruslah mendukung keputusan yang telah dibuat. Tetaplah awasi kebijakan-kebijakan yang dibuat dengan tetap berpikiran terbuka. Berikanlah kontribusi untuk kemajuan bangsa ini. Seberapa pun besar kontribusinya.
“Jangan tanyakan apa yang negara ini berikan kepadamu tapi tanyakan apa yang telah kamu berikan kepada negaramu.” – John Fitzgerald Kennedy.
Penulis: Muaz Almunziri Mahasiswa Teknik Geofisika Institut Teknologi Bandung