SuaraJakarta.co, BANDUNG – Investasi merupakan salah suatu bentuk cara terbaik seseorang yang ingin mengantisipasi kebutuhannya di masa yang akan datang. Setiap orang pasti menginginkan kebutuhan di masa depannya terpenuhi. Namun keadaan ekonomi yang berbeda-beda membuat laju pertumbuhan investasi ini terhambat. Banyak orang yang memiliki paradigma bahwa investasi hanya diperuntukkan bagi orang-orang kaya saja, padahal siapa pun bisa berinvestasi sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
Kata investasi bukanlah hal yang asing di telinga kita, banyak orang menyamaartikan antara investasi dengan tabungan. Definisi investasi menurut Downes dan Goodman adalah investasi keuangan di mana seorang investor menanamkan uangnya dalam bentuk usaha pada waktu tertentu dari setiap orang yang ingin memperoleh laba dari keberhasilan pekerjaannya, sedangkan tabungan adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikonsumsikan.
Dari definisi di atas, terdapat perbedaan di mana investasi merupakan suatu bentuk penghasilan yang dikembangkan ke dalam suatu usaha tertentu dan berharap mendapatkan suatu manfaat di masa depan, sedangkan tabungan hanya merupakan bagian pendapatan yang tidak dikonsumsi dan tidak dikembangkan lagi. Ada banyak jenis investasi yang tersedia, mulai dari investasi berupa uang, saham, properti, hingga emas yang kini mulai banyak digemari oleh para investor.
Saat ini, pentingnya berinvestasi sudah mulai banyak disadari oleh masyarakat, baik itu masyarakat kelas menengah ke atas maupun masyarakat kelas menengah ke bawah. karena pada dasarnya investasi tidak hanya diperuntukkan bagi orang-orang kaya saja. Banyak orang cenderung ingin berinvestasi dari pada menabung, hal ini disebabkan oleh tingkat inflasi dan suku bunga yang berfluaktif, sehingga membuat masyarakat memutuskan untuk mengambil pilihan yang lebih menguntungkan. Permasalahan yang sering dihadapi oleh masyarakat menengah kebawah terutama yang ingin menginvestasikan kelebihan hartanya adalah kesulitan untuk menentukan barang apa yang akan dijadikan sebagai objek investasi. Maka dari itu harus ada barang atau komoditas yang menjanjikan keuntungan yang lebih apabila dijadikan sebagai objek investasi.
Kemajuan ekonomi yang tak terbendung membuat para investor bisa bergerak bebas untuk memilih sektor dan komoditas barang yang akan dijadikan sebagai objek investasi. Namun jika kita melihat pada kenyataannya, banyak orang yang berinvestasi hanya terbatas pada investasi modal berupa saham yang ada pada suatu perusahaan atau lembaga bisnis saja, padahal ladang investasi yang tersedia sangat banyak. Sehingga pola pikir masyarakat terhadap investasi hanya terbatas pada sekadar modal yang besar.
Untuk merubah paradigma tersebut, kini telah banyak berkembang investasi berupa emas. Emas merupakan logam mulia yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat, karena itu emas sering dijadikan sebagai perhiasan sekaligus alat penyimpan kekayaan. Adapun kelebihan emas dibandingkan dengan komoditas yang lain diantaranya adalah bersifat liquid, merupakan alat lindung kekayaan terbaik, tidak dikenakan pajak pertambahan nilai, dan memiliki nilai jual yang tinggi.
Selain memiliki kelebihan di atas, emas juga masih memiliki kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh komoditas lain. kelebihan itu diantaranya adalah emas merupakan komoditas yang unik dan langka, emas merupakan logam mulia yang suplainya terbatas dan konsisten dan emas merupakan komoditas yang tahan terhadap inflasi serta kebal terhadap intervensi politik.
Emas adalah satu satu komoditas yang bisa ditimbun atau disimpan, sedangkan komoditas lain biasanya diproses untuk dikonsumsi kembali. Walaupun emas dijadikan perhiasan, pada akhirnya emas akan disimpan di laci rumah. Emas juga termasuk komoditas langka karena persediaannya di bumi sangat terbatas. Seluruh emas di dunia jika dikumpulkan di satu tempat hanya setara dengan tiga kali ukuran kolam renang Olimpic. Walaupun ada tambang emas yang menjadi penyuplai, namun jumlahnya tidak banyak yaitu hanya sekitar 1,7% per tahun. Artinya 1 gram emas sekarang tidak jauh berbeda dengan 1 gram emas pada zaman Romawi. Dengan kata lain, emas yang disimpan di rumah/bank sama saja seperti tambang emas di mata orang lain.
Emas semakin bernilai karena saat ini hampir seluruh negara di dunia mengalami inflasi mata uang, termasuk rupiah. Sebagai mata uang alternatif, emas punya keunggulan dibandingkan dengan uang kertas karena tidak bisa dimanipulasi kebijakan pemerintah. Emas menjadi sangat menarik karena adanya krisis utang sejumlah negara di dunia (termasuk negara adidaya AS) yang luar biasa besar yang pada akhirnya menjatuhkan nilai tukar mata uang negara tersebut. Berbeda dengan uang kertas, emas lebih kebal terhadap intervensi politik. Emas juga tahan terhadap gejolak inflasi sehingga logam mulia ini lebih menarik untuk dijadikan alat investasi dan pelindung nilai aset/harta.
Penulis: Aang Sanjaya, Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran