SuaraJakarta.co – Ketika saya isi acara talk show di JakTV tentang BPJS ketenagakerjaan hari juma’at 3 Juli 2015 pukul 19.00 WIB, seorang wartawan mendekati dan menyampaikan kepada saya bahwa pada hari sebelumnya Jum’at tanggal 2 juli 2015 di acara yang sama dan waktu sama sedianya akan menampilkan menteri tenaga kerja Hanif Dakhiri dan Presiden KSPI Said Iqbal sebagai nara sumber,akan tetapi acara tersebut tidak bisa berlangsung sesuai format acara pihak JakTV oleh karena SIKAP PENGECUT SEORANG MENTERI TENAGA KERJA yang kabur dan meninggalkan area JakTV ketika tahu bahwa Bung Said Iqbal juga sebagai nara sumber.
Kejadian seperti ini bukan kali ini saja terjadi bahkan menteri tenagakerja sebelumnya seringkali melakukan hal yang sama ketika disandingkan dengan pihak yang berseberangan sikap terkait dengan berbagai su ketenagakerjaan yang telah diambil dan akan segera diambil.
Yang menjadi pertanyaannya adalah pantaskah seorang menteri Tenaga Kerja harus Bersikap PENGECUT ketika berhadapan dengan pimpinan serikat pekerja/buruh dan bertolak belakang dengan sikapnya yang ramah dan menyiapkan banyak waktu kalau bertemu dengan pihak Apindo atau Pengusaha !.
Tahukah menteri HANIF DAKHIRI bahwa tujuan dibentuknya departemen/kementerian tenaga kerja sejak Indonesia merdeka adalah untuk memberikan proteksi /perlindungan terhadap hak-hak tenaga kerja dan membela tenaga kerja dari tindakan kesewenangan/eksploitasi para pengusaha bukan sebaliknya membela pengusaha dengan mengabaikan ketentuan normatif yang telah berlaku sehingga namanya saja MENTERI TENAGA KERJA BUKAN MENTERI PENGUSAHA!!!!!.
Kami sadar wahai menteri tenaga kerja, kami tidak minta engkau membela tenaga kerja secara membabi buta tetapi buruh/tenaga kerja cuma minta engkau sebagai menteri tenaga kerja agar menjalankan hak-hak buruh/tenaga kerja yang telah diatur didalam peraturan perundangan.
Anda kalau bela buruh tentu tak dapat apa apa karena sesungguhnya upah buruh hanya bisa membiayai hidupnya 60% (penelitian Iswan Abdullah tahun 2012) dalam satu bulan dan yang 40% cari pendapatan tambahan bahkan utang sana sini agar bisa membiaya hidup bulanan, sehingga tenaga kerja tak bisa kasih uang kepada anda sebagai imbalan kalau anda bela tenaga kerja.
Akan tetapi kalau anda sebagai menteri tenaga kerja tak punya integritas moral kemudian membela para pengusaha/pemilik modal secara membabi buta tentunya anda tanpa memintanya pengusaha/pemilik modal akan memberikan uang atau harta dalam bentuk lain asalkan anda mau.
Singkatnya anda tak pantas menjadi Menteri Tenaga Kerja sebagai pejabat publik karena sikap pengecutmu kecuali anda dipertahankan oleh pimpinan anda yang tak pantas dan pengecut pula.
Atas nama pimpinan SP/SB saya minta kepada Presiden Jokowi agar segera menganti MENTERI TENAGA KERJA KHANIF DAKHIRI SANG PENGECUT SESEGERA MUNGKIN, agar Bapak Presiden tak dianggap sama dengan menteri tenaga kerja.
SUNGGUH MEMALUKAN !!!
Penulis: Iswan Abdullah, Vice Presiden FSPMI/MN KSPI/Anggota Dewan Pengupahan Nasional.