Mahasiswa Membangun Desa

SuaraJakarta.co – Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk menunjang kehidupan saat ini. Apalagi untuk negara berkembang seperti Indonesia, pendidikan sangat vital untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada. Pentingnya pendidikan di Indonesia ditandai dengan banyaknya jumlah lembaga pendidikan di Indonesia baik formal maupun nonformal yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia terutama di kota-kota besar. Untuk kota bandung saja, Dinas Pendidikan Tinggi (DIKTI) mencatat setidaknya terdapat 130 perguruan tinggi. Termasuk dua universitas besar, Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Padjadjaran (UNPAD).

Sayangnya, jumlah institusi tersebut belum merepresentasikan kualitas pendidikan di Indonesia. Kualitas pendidikan di Indonesia masih sangat memprihatinkan mengigat banyak sekali anak-anak Indonesia yang belum mendapatkan fasilitas untuk mengenyam pendidikan formal. Hal ini terjadi karena tidak meratanya fasilitas dan kualitas pendidikan yang ada di Indonesia antara kota-kota besar dengan daerah-daerah pelosok yang tertinggal. Salah satu indikator yang nyata yaitu tidak meratanya kualitas guru di Indonesia antara daerah kota dan desa. Sistem kurikulum yang diberlakukan oleh pemerintah juga masih banyak kekurangan dan perlu dilakukan perbaikan-perbaikan agar dapat diterima dan dilaksanakan dengan baik oleh semua kalangan.

Terlepas dari vitalnya peran pemerintah terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia, mahasiswa sebagai masyarakat terpelajar, juga memiliki tanggung jawab untuk ikut serta dalam memajukan kehidupan bermasyarakat, salah satunya melalui pengembangan pendidikan. Peran mahasiswa sebagai agen perubahan tidak akan terwujud apabila terus-menerus fokus menjadi aktivis yang hanya bergerak di dalam kampus, tetapi tidak pernah terjun langsung di masyarakat. Untuk memulai perubahan, mahasiswa harus memulainya dari kegiatan kecil di masyarakat. Berbagai program mahasiswa seperti pelayanan dan pengabdian masyarakat dapat menjadi sebuah langkah untuk memulai perubahan bagi Indonesia, terutama dibidang pendidikan.

Oleh karena itu, kami sebagai mahasiswa mencoba menginisiasi sebuah program pengbadian masyarakat di daerah Ciparay, Kabupaten Bandung. Masyarakat Ciparay merupakan masyarakat dengan kondisi ekonomi di bawah garis kemiskinan. Hanya 10% yang berada di atas garis kemiskinan. Mayoritas masyarakat Ciparay bermata pencaharian sebagai buruh tani dan kuli bangunan. Masyarakat Ciparay yang dididik adalah anak-anak sekolah dari tingkat SD hingga SMA yang berjumlah 51 orang. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak dari segi keilmuan umum, kreativitas, karakter, dan agama. Selain itu kami juga mencoba mengembangkan kualitas perekonomian masyarakat di Desa Ciparay melalui pengembangan program social entrepreneurship di daerah tersebut.

Penulis: Akhmad Saifuddin, Mahasiswa Teknik Geofisika ITB

Related Articles

Latest Articles