SuaraJakarta.co – Persoalan reklamasi di Indonesia sejauh ini menimbulkan pro dan kontra. Adanya kondisi semacam ini dikarenakan kurang adanya pemahaman yang mendalam tentang reklamasi. Selain itu, karena masyarakat belum memperoleh informasi yang menyeluruh terkait manfaat positif dari reklamasi, sehingga masyarakat berkesimpulan bahwa reklamasi adalah sesuatu yang menakutkan dan mengerikan.
Terkait hal tersebut, Mantan Menteri Sekretaris Negara dan Menteri Hukum dan HAM Prof Yusril Ihza Mahendra pernah berbicara disalah satu media. Menurutnya reklamasi tidak mungkin dilaksanakan kalau akan menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan dan tidak membawa manfaat apapun bagi kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
Lebih jauh Yusril menjelaskan, “Di banyak bagian dunia, reklamasi telah dilakukan. Jika pekerjaan dilaksanakan dengan baik dan seksama, dampaknya sangat positif. Jangan apriori terhadap reklamasi,”.
Apa yang disampaikan oleh Yusril di atas bukanlah pepesan kosong, karena memang terbukti reklamasi di berbagai negara telah sukses dilaksanakan dan mampu memberikan manfaat yang sangat positif. Misalnya saja seperti reklamasi yang terjadi di Belanda, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Dubai dan Singapura.
Diantara beberapa negara tersebut, yang paling unik dan menakjubkan adalah reklamasi di negara Belanda. Saya bilang unik, karena secara geografis Belanda merupakan negara yang memiliki dataran rendah, bahkan bangsa Belanda menyebut bangsa mereka sendiri sebagai “Koninkrijk der Nederlanden”, yang memiliki arti “Kerajaan Tanah-Tanah Rendah. Dan hampir separuh wilayahnya memiliki ketinggian kurang dari 1 meter di atas permukaan laut. Permukaan tertinggi ialah wilayah Vaalserberg di Provinsi Limburg dengan ketinggian 321 meter di atas permukaan laut.
Dengan permukaan daratan yang rendah tersebut, berakibat 2/3 wilayah Belanda menjadi wilayah yang sangat rentan dengan banjir. Namun, untuk mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah setempat melakukan pembangunan yang sangat fenomenal yaitu mereklamasi pantai dan memaksimalkan pantai untuk dijadikan lahan pemukiman. Alhasil, wilayah yang seharusnya menjadi rentan akan banjir kemudian bisa teratasi. Hal ini terbukti Belanda sampai sekarang bebas dari yang namanya banjir, meskipun memiliki daratan yang rendah.
Semoga uraian ini mampu memberikan masukan kepada kita semua, bahwa reklamasi tidak selalu berdampak negatif. Jakarta maju masyarakat senang, Jakarta lesu masyarakat bimbang.
Penulis: Hamim Muhidin, Warga Penjaringan,Jakarta Utara