Syaiful: Pembangunan ITF Agar Segera Diwujudkan

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Persampahan merupakan isu penting dalam masalah lingkungan perkotaan seperti Ibukota Jakarta sejalan dengan perkembangan pembangunan dan pertambahan jumlah penduduk. Pelayanan penanganan sampah merupakan kebijakan publik yang tidak bisa dilepaskan tanggungjawabnya oleh Pemprov DKI Jakarta. Hal ini juga membutuhkan dukungan dari masyarakat sebagai bentuk partisipasi publik dalam bentuk pengawasan kebijakan.

Direncanakan Pemprov DKI Jakarta bakal membangun fasilitas pengolah sampah atau Intermediate Treatment Facilities (ITF) di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Sunter, Jakarta Utara. ITF dianggap menjadi solusi Jakarta dalam membenahi pengelolaan sampah.

Anggota Komite Pemantau Pembangunan ITF Jakarta, M Syaiful Jihad berharap pembangunan ITF yang direncanakan Pemprov DKI Jakarta benar-benar dapat diwujudkan, pasalnya proses teknologi ITF dengan memusnahkan sampah dapat mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi.

“ITF yang akan dibangun di dalam kota selain menghemat biaya transportasi pembuangan ke TPST Bantargebang, juga merupakan bentuk tanggungjawab pemerintah daerah dalam melayani sampah warganya,” kata Syaiful di Jakarta, Minggu (27/11).

Menurut Syaiful yang juga Direktur Eksekutif Jakarta Public Service (JPS) ini, setiap hari 6.500-7.000 ton sampah yang dihasilkan warga Jakarta dibuang ke TPST Bantargebang. Dan ITF dapat mengurangi kiriman sampah ke TPST Bantargebang secara signifikan.

“TPST Bantargebang setiap saat selalu berpotensi menjadi “bom waktu” mengingat daya tampung TPST Bantargebang tidak memungkinkan menampung sampah Jakarta yang demikian besar volumenya,” pungkas Syaiful.

Sebagaimana diketahui Pemprov DKI Jakarta telah mengeluarkan Pergub Nomor 50 tahun 2016 tentang Pembangunan dan Pengoperasian Fasilitas Pengelola Sampah Dalam Kota/ITF. ITF yang akan dibangun Pemprov DKI Jakarta adalah fasilitas pengolahan sampah modern ramah lingkungan dengan menggunakan teknologi yang dapat menghasilkan energi listrik atau pembangkit listrik berbasis sampah (PLTSa) yang akan dibangun di kawasan Sunter, Marunda, Cilincing dan Duri Kosambi. (Van)

Related Articles

Latest Articles