Sesuai dengan kebijakan dan prosedur penyaluran hibah TFCA Kalimantan, Dewan Pengawas telah menyetujui sembilan lembaga yang akan menerima hibah TFCA Kalimantan siklus 1. Lembaga tersebut adalah Operation Wallacea Trust (Bogor), Yayasan PEKA Indonesia (Bogor), Yayasan BIOMA (Samarinda), Center of Social Forestry Universitas Mulawarman (Samarinda), Aliansi Organis Indonesia (Bogor), FORINA (Bogor), Yayasan PRCF Indonesia (Pontianak), Lembaga Gemawan, (Pontianak) dan Yayasan Penabulu (Jakarta). Kesembilan lembaga ini akan melaksanakan kegiatan yang mencakup pengembangan pengelolaan hutan bersama masyarakat melalui penguatan pengelolaan kawasan lindung dan koridor; pengelolaan hasil hutan bukan kayu (HHBK); peningkatan mutu madu hutan organis; ekowisata dan ekonomi produktif; peningkatan penyerapan karbon hutan secara kemitraan; pengembangan hutan desa; pemanfaatan dan perlindungan perkebunan karet tradisional; konservasi orangutan; penguatan ekonomi masyarakat; serta penguatan kapasitas kelembagaan LSM dan KSM dalam pengelolaan sumberdaya alam/hutan lestari di 4 kabupaten target.
“Dalam pelaksanaannya, diharapkan dapat terwujud keselarasan antara program TFCA Kalimantan dengan program kabupaten, serta program lain yang sedang berlangsung, menguatkan peran para pihak yang bermandatkan konservasi dengan pihak bermandatkan pembangunan, meningkatkan pengelolaan sumber daya alam serta upaya konservasi keanekaragaman hayati disemua fungsi kawasan, mengembangkan jasa lingkungan dan hasil hutan bukan kayu, sehingga memberikan manfaat konkrit bagi masyarakat, dan membangun strategi pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan untuk direplikasikan di lokasi lain,” ujar Dr. Bambang Supriyanto, Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi dan Hutan Lindung (PJLK2HL), Kementerian Kehutanan RI, yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas program ini. “Dan yang tidak kalah pentingnya, diperlukannya penguatan lembaga lokal secara terus-menerus, agar dapat lebih berpartisipasi dalam program TFCA Kalimantan,” lanjut beliau.