Di Dunia Maya, Warga Jakarta Komitmen Bebaskan Masjid Al-Futuwwah dari Arogansi Pengembang

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Ditutupnya akses masuk ke Masjid Al-Futuwwah di Jalan H. Tholib, Cipete Utara, Jakarta Selatan, membuat perbincangan hangat di dunia maya (twitter) semalam. Pasalnya, akun @FaisalRizalical berhasil membuktikan bahwa masjid yang disimbolkan dengan #GazaInJakarta tersebut, memang benar mengalami penutupan akses ke pintu utama sehingga harus meloncat tembok beton yang tak jarang dipasang kaca beling dan kawat berduri di atasnya.

Sebagaimana diketahui, pengembang PT FIM Jasa Eka Tama menutup akses jalan utama tersebut. Bahkan, sampai Gubernur DKI Ahok meminta wali kota Jakarta Selatan untuk menyelesaikan masalah pun, pihak pengembang tidak pula membukanya. Ahok menjelaskan bahwa jika pihak pengembang tidak bisa menyediakan lahan pengganti, maka konsekuensinya harus membuka jalan.

“Ini kan sama kayak kasus sebelumnya, antara Gereja dan Pasaraya. Jadi, perjanjiannya itu sebenarnya, kalau dia (pengembang) nggak bisa pindahin gereja dengan menyediakan lahan pengganti, ya dia harus buka jalan. Kan jalannya dia dudukin tuh,” jelas Ahok, sebagaimana dikutip dari laman Merdeka Online, Kamis (18/6)

Akun @FaisalRizalLical mengaku bahwa dirinya langsung datang ke lokasi masjid tersebut. Hal ini dilakukan agar netizen membuka mata atas beredarnya hestek #Unipu karena Uni @fahiraidris sempat dibully karena dianggap menyiarkan kabar bohong mengenai masjid ini.

“Alhamdulillah setelah datang langsung ke #MasjidAlFutuwwah semakin yakin bahwa Uni @fahiraidris tidak #unipu. itu #fakta,” tuturnya di twitter pada Minggu (21/6) pukul 17.41 sembari melampirkan foto-foto hasil investigasinya.

Menurutnya, tidak mungkin bagi warga di sekitar masjid tersebut untuk memutar jalan untuk masuk masjid di siang hari terik di bulan puasa ini. Sehingga, jalan satu-satunya adalah melompati tembok tersebut. Bahkan, dirinya sempat mencoba mengikuti pintu utama melalui rumah-rumah warga yang berkelok.

“Saya coba jalan utama ke #MasjidAlFutuwwah dari rumah warga via gang yang berkelok. Jauh juga ke pintu utama,”tulis @FaisalRizalical.

Untuk lebih mendapatkan informasi lebih clear,dirinya pun tak lupa bertemu dengan Pimpinan Ponpes Al-Futuwwah tersebut, Muhammad Sanwani Naim. Dari hasil penulusuran di berbagai sumber berita, SuaraJakarta.co mendapatkan informasi bahwa seharusnya terdapat 1,5 meter untuk akses jalan warga menuju ke masjid.

“Sesuai kesepakatan di Kantor Walikota, jalan di sisi barat itu ditetapkan selebar 1,5 meter untuk akses jalan. Saat ini akses tersisa hanya dari jalan utama, yaitu yang dari Jalan Pelita. Lebar jalan yang ada pun hanya 1,5 meter, padahal kesepakatannya selebar 3 meter. Itu harusnya jalan masyarakat, dijual ke pengembang. Tapi, kesepakatannya dibikin tiga meter”, tutur Sanwani Naim, sebagaimana dikutip dari laman detik.com, Rabu (17/6).

Sanwani tetap bersikukuh tidak akan menjual lahan ini. Sebab, selain bersertifikat, area masjid itu merupakan asrama yatim piatu dan anak jalanan yang terdapat di lantai dua masjid.

“Kita komitmen, tidak dijual dengan harga berapa pun. Tanah masjid ini kita punya sertifikatnya,” tegas Sonwani

Related Articles

Latest Articles