Siapa Pencuri Emas Indonesia?

bisnis-emas-uang
Ilustrasi. (Foto: IST)

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Indonesia, sebagai negara penghasil terbesar ke-7 emas dunia, ternyata hanya memiliki simpanan sebesar 73,8 – 75 ton emas, atau tak sampai 5% dari cadangan devisa yang dimiliki oleh bank sentral. Sementara Amerika, sebagai sponsor utama moneter liberal yang berbasis uang fiat, ternyata menyimpan 8.000 ton emas sebagai cadangan bank sentralnya atau sekitar 75% dari seluruh cadangan devisa. Ini melebihi penjumlahan cadangan emas Jerman dan IMF sekaligus yang ada di peringkat kedua dan ketiga.

Dari 10 negara yang memiliki cadangan emas terbesar, hanya 3 negara yaitu China, Rusia dan Amerika sendiri yang juga merupakan 10 besar negara penghasil emas. Selebihnya adalah negara-negara barat yang dengan ‘disiplin dan kesadaran penuh’ justru menyimpan harta hakiki itu dalam dekapan negaranya, meskipun dalam keseharian mereka terlihat sibuk mengkampanyekan anti-gold standard.

Data-data tersebut mengatakan satu hal : kecilnya kesadaran negara-negara penghasil emas untuk mempertahankan emas yang ditambang dan diolah di negaranya sendiri, sehingga tak cukup menyimpan untuk pertahanan ekonomi negaranya.

Cina adalah salah satu negara yang terus menganjurkan negaranya melalui bank sentral, maupun masyarakatnya, untuk menyimpan emas banyak-banyak. Setelah di awal krisis perumahan 2008 Cina mengimpor 200 ton, pekan lalu, inisiatif ini diteruskan dengan target 600 ton hingga akhir tahun ini, dan 600 ton berikutnya di tahun 2011.

Bagi Indonesia, yang oleh sebagian peneliti justru disebut sebagai penghasil emas terbesar di dunia, cadangan resmi bank sentral sebesar 73.8 – 75 ton adalah jumlah yang sangat kecil jika dibandingkan cadangan negara-negara lain, apalagi dibandingkan dengan produksi emas dalam negeri yang mencapai 7% terhadap produksi emas dunia. Hingga kini, kita belum melihat kebijakan khusus yang massive untuk memborong lebih banyak emas sebagai cadangan devisa.

Bank sentral seharusnya memberi penghargaan kepada masyarakat yang secara individual berupaya menyimpan emas di rumah tangganya masing-masing, yang jika dijumlahkan akan menghasilkan angka simpanan emas yang sangat besar dan mengindikasikan ketahanan ekonomi riil masyarakat Indonesia. Kesadaran masyarakat ini seharusnya terus didorong dan difasilitasi oleh pemerintah dan / atau Bank Indonesia, diantaranya dengan :

  1. Menghilangkan pajak untuk produk emas berupa koin Dinar.
  2. Mendorong PT Antam untuk mempunyai pusat layanan lebih banyak di berbagai kota di seluruh Indonesia (hal ini sudah terwujud meski baru 10 Butik Antam di seluruh Indonesia).
  3. Mendorong perbankan untuk memberi layanan lebih mudah dan murah untuk jasa penitipan emas milik masyarakat.
  4. Mendorong perekonomian dengan memberi peluang permodalan sektor riil menggunakan emas.

Penulis: @endykurniawan – Trainer, coach dan penulis bidang Bisnis, Investasi dan Keuangan. Pendiri dan pemilik Salama Mitra Investa, pemegang brand @salma_dinar distributor emas logam mulia nasional | www.salmadinar.com

Related Articles

Latest Articles