SuaraJakarta.co, BANDUNG – Anggota DPR RI dari dapil Jawa Barat I Ledia Hanifa kemarin, Sabtu (7/11) melakukan reses dalam rangka menyerap aspirasi dari konstitutennya di Kota Bandung.
Reses Ledia kali ini dilakukan dengan mengunjungi Pasar Cihargeulis, Jalan Surapati, Bandung, dengan tujuan untuk melihat tata kelola yang lebih komprehensif, mulai dari kondisi bangunan, pemerataan pendapatan, hingga tingkat kunjungan pembeli di pasar yang dikelola oleh PD Pasar Bermartabat Kota Bandung ini.
“Pagi tadi, berkunjung ke Pasar Cihargeulis Kota Bandung dalam rangka reses dan serap aspirasi,” tutur Ledia.
Dalam kesempatan ini, Ledia menemukan keluhan dari para pedagang yang berjualan di kios resmi. Menurut Ledia, banyaknya Pedagang Kaki Lima (PKL) di depan kios yang menghalangi jalan masuk ke pasar, sehingga mempersulit untuk masuk ke kios resmi di dalam. “Ini membuat penurunan jumlah pembeli cukup signifikan,” papar Wakil Ketua Komisi VIII ini.
Padahal, sambung Ledia, pedagang kios resmi yang turun penghasilannya tersebut, rutin membayar iuran ke Pemkot Bandung. Sebaliknya, yang tidak resmi, penghasilannya tetap bahkan bertambah. “Pengelola pasar harus kelola ini dengan bijak,” tegas Ledia.
Selain itu, dalam reses yang mengikutsertakan pihak PD Pasar Kota Bandung Bermartabat, Kepala Pasar, dan DPC PKS Cibanyeung Kaler ini, Ledia juga menyoroti bangunan fisik Pasar Cihargeulis yang sudah tidak aman untuk ditempati. “Bangunan pasar di lantai 2 ini tidak aman untuk pedagang. Lantai atas kosong, tak menghasilkan pedapatan bagi pedagangnya,” jelas Ledia.
Selain itu, Ledia juga mencarikan solusi atas permasalahan sampah agar diintegrasikan dengan program pengolahan sampah. “Sampah yang berton-ton menumpuk ini bisa dikelola menjadi kompos atau biogas yang bermanfaat bagi masyarakat,” jelas Ledia.
Ledia berharap dengan adanya pengelolaan yang tepat dan bijak dari PD Pasar Bermartabat Kota Bandung selalu perusahaan daerah, dapat menguntungkan pedagang kecil di Pasar Cihargeulis Kota Bandung.
“Pengelolaan yang tepat selain meningkatkan pendapatan perusahaan, juga memeratakan pendapatan pedagang,” harap alumnus Master Psikologi Terapan dari Universitas Indonesia ini. (iman)