SuaraJakarta.co, JAKARTA – Dirut PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Satya Heraghandi mengakui kendala terbesar pembangunan LRT Jakarta Kelapa Gading – Velodrome ada dua, yaitu cuaca dan trafik macet di Jakarta.
“Tantangan terbesar adalah faktor cuaca dan resiko macet. Macet di Jakarta biasanya terjadi antara pukul 5 hingga pukul 8 malam. Tapi, kalau hujan, bisa gila-gilaan sampai jam 11 malam. Padahal, kita butuh mobilitas pengangkutan material dari dan keluar depo,” jelas Satya saat temu wartawan di Depo Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (26/1).
Sejak dilakukan pengeboran pertama pada Januari 2017, progress pembangunan LRT Jakarta telah mencapai 56,94 persen. Penyelesaian pengerjaan masih perlu dikebut, mengingat perhelatan Asian Games pada Agustus 2018 akan segera dimulai.
Ditambahkan Satya, 16 gerbong (rolling stock) yang diproduksi oleh perusahaan kereta Korea Selatan, Hyundai Rotem, dapat diuji coba terlebih dahulu di pabrik pada akhir Februari 2018.
“Sehingga, pada April 2018 sudah tiba di Jakarta. Dan, pada Bulan Mei 2018 sudah dapat dilakukan uji coba di Jakarta,” tambah mantan President Director PT Sanggar Sarana Baja 2012-2016 ini.
Secara keseluruhan, LRT Jakarta ini akan memiliki 7 koridor jaringan yang menjangkau 5 kotamadya di Jakarta. Koridor 1 Fase 1 Kelapa Gading – Velodrome, Koridor 1 Fase 2 Kebayoran Lama – Kelapa Gading, Koridor 3 Joglo – Tanah Abang, Koridor 4 Puri Indah – Tanah Abang, Koridor 5 Pesing – Kelapa Gading, Koridor 6 Ancol – Kemayoran, dan Koridor 7 Bandara Soetta – Kemayoran. (RDB)