SuaraJakarta.co, JAKARTA – Terduga pelaku penyebaran brosur kampanye hitam (black campaign) terhadap pasangan calon gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Anies-Sandi disinyalir merupakan orang bayaran dari tim lawan.
Diketahui pelaku bernama Novi alias Edo ditangkap di kawasan Duri Kepa, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Novi mengaku dibayar Rp.20 juta untuk menyebarkan brosur fitnah terhadap Anies-Sandi sebanyak 2 truk.
“Isinya kebanyakan provokasi terhadap nomor 3. Paslon nomor tiga diftnah. Dia (pelaku) ngaku dibayar 20 juta,” tutur Ketua Panwascam Kebon Jeruk, Tavip Hartawan, usasi menggerebek kediaman Novi.
Brosur berbau fitnah itu ditemukan di dalam kontarakan Novi di Jalan Asem, RT 04 RW 08, Duri Kepa, Kebon Jeruk Jakarta Barat, Jumat (10 Februari 2017) malam.
“Dicek langsung sama saya kan. Dapat ini satu kontrakan, penuh (brosur). Awalnya curiga ke dia, dibawa ke rumah Pak RW, diinterogasi ditanyain. Terus dia bilang barangnya ada di kontrakan. Tapi waktu pertama dia diinterogasi, ada beberapa bungkus saja, di gerobak ada kertas. Langsung saya tanya di mana barang itu,” jelas Tapiv.
Ketua Panwaslu Jakarta Barat, Puadi mengatakan dari hasil pengecekan dan keterangan terduga pelaku, Novi, alias Edo, ada lima jenis brosur berbau kampanye hitam, atau “black campaign” terhadap Anies-Sandi.
“Lima jenis brosurnya,” katanya di Jakarta, Minggu (12 Februari 2017) malam
Puadi menjelaskan kelima jenis brosur itu. Pertama, kata Puadi, brosur fitnah dengan menjelekkan pasangan Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno.
“Kedua, brosur tokoh-tokoh di balik Anies-Sandiaga, namun isinya berbau mencibir,” tambahnya.
“Ketiga, jenis brosur yang pada intinya mengangkat janji pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan sisi positif keduanya,” papar Puadi.
Adapun brosur keempat, kata Puadi, bergambar Basuki dengan tulisan janji Anies dan Agus sudah kami lunasi, buat apa pindah dari Basuki?
Sedangkan brosur kelima, Puadi mengaku masih sama desainnya dengan yang pertama, hanya isinya sedikit berbeda, namun intinya juga fitnah terhadap Anies-Sandiaga.
Hingga saat ini belum diketauhui siapa dalang dari black campaign itu. Namun ada satu nama paslon nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada brosur tersebut dengan konten positifnya. (JML)