SuaraJakarta.co, JAKARTA – Salah satu parameter sebuah gelaran Pilkada dikatakan berhasil adalah proses pemungutan dan penghitungan suara di TPS berlangsung tertib, jujur, dan adil sesuai dengan aturan undang-undang dan peraturan KPU. Itulah kenapa, pemilih dihimbau tidak hanya menunaikan hak pilihnya, tetapi juga ikut memantau seluruh proses di TPS terutama saat penghitungan suara. Keterlibatan publik mengawasi proses pemungutan dan penghitungan di TPS akan sangat membantu mencegah praktik-praktik kecurangan.
Salah satu titik rawan kecurangan itu, adalah saat pemungutan dan penghitungan suara. Makanya kita dari Gerakan Muslimah Memilih Pemimpin atau GMMP akan terjunkan 13 ribuan lebih relawan atau Mujahidah Pilkada untuk memantau proses pemungutan dan penghitungan suara di seluruh TPS yang ada di Jakarta, ujar Fahira Idris yang bersama Neno Warisman, Peggy Melati Sukma, dan Syifa Fauzia menjadi inisiator GMMP, di Jakarta (8/2).
Fahira mengungkapkan, lahirnya inisiatif untuk mengawal dan memastikan Pilkada DKI Jakarta berlangsung jujur dan adil, berangkat dari keperihatinan terhadap kondisi sosial dan politik yang terjadi menjelang Pilkada DKI Jakarta, 15 Februari 2017 mendatang. Menurut Fahira, ada semacam gerakan yang ingin menghalalkan segala macam cara untuk mencederai kejujuran dan keadilan yang menjadi syarat mutlaknya proses berlangsungnya sebuah pilkada.
Sepanjang gelaran pemilu atau pilkada yang pernah saya ikuti, Pilkada Jakarta kali ini benar-benar berbeda hawanya, suasananya, dan konstalasinya. Saya yakin semua dari kita merasakan hal yang sama. Jujur, saya pribadi sangat khawatir dengan kondisi yang terjadi saat ini, tukas Fahira yang juga Senator Jakarta ini.
Jika melihat dan meresapi peristiwa politik yang terjadi belakangan ini, lanjut Fahira, di mana sesuatu yang salah menjadi benar, sementara yang benar dicari-cari kesalahannya, menjadi hal yang wajar jika warga Jakarta mengkhawatirkan penyelenggaraan Pilkada DKI Jakarta kali ini, terutama pada puncaknya nanti yaitu hari pemungutan dan penghitungan suara.
Sebagai warga negara, tambah Fahira, siapa saja berkewajiban membantu dan mengawal penyelenggara Pilkada agar bisa bekerja secara tenang dan sesuai dengan koridor peraturan perundang-undangan, untuk memastikan sebuah hajatan demokrasi yang bernama Pilkada ini berjalan, tidak hanya LUBER tetapi juga jujur dan adil.
Agar pegawasannya lebih berkualitas, para mujahidah Pilkada ini akan diberi berbagai penguatan kapasitas terutama memahami aturan main pemungutan dan penghitungan suara dan pengetahuan terkait berbagai hal yang termasuk dalam kategori pelanggaran di TPS, jelas Fahira yang juga Wakil Ketua Komite III DPD ini.
Nantinya, salah satu hasil pengawasan 13 ribuan lebih Mujahidah Pilkada ini adalah data hasil penghitungan suara dari seluruh TPS yang akan dijadikan sebagai real count hasil penghitungan suara Pilkada DKI Jakarta. Relawan GMMP sudah menjalin kerja sama dengan salah satu lembaga survei yang sudah terdaftar di KPU DKI Jakarta yaitu Grup Riset Potensial (GRP) untuk mengeluarkan real count.
Jadi, relawan kami akan didedikasikan sebagai penyuplai data bagi GRP. Makanya pada hari H, para mujahidah kita akan dilengkapi dengan surat tugas resmi dan atribut pengenal dari GRP, pungkas Fahira.