Politisi PDIP Ini Pun Kritik Ahok Libatkan TNI Bersihkan Gorong-Gorong

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Selain Politikus PKS yang juga Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq, Politisi PDI Perjuangan TB Hasanuddin juga ikut mengkritik pelibatan TNI dalam penggusuran prostitusi Kalijodo di Jakarta Barat dan Jakarta Utara.

Bahkan Anggota Komisi I DPR RI tersebut juga sesalkan pasukan khusus angkatan darat, yaitu Komando Pasukan Katak (Kopaska) juga ikut bersihkan gorong-gorong atas perintah Gubernur DKI Ahok.
Politisi kawakan tersebut menilai penggusuran dan bersihkan gorong-gorong, bukanlah bagian dari Efek Deteren, yaitu sistem pertahanan meski tak ada perang.

“Masak masuk gorong, itu bukan efek deteren. Kemudian ada TNI masak usir lonte, bukan efek deteren,” kata TB Hasanuddin sebagaimana dikutip dari laman Merdeka, Jumat (4/3).
Seharusnya, menurut TB Hasanuddin, Ahok lebih memperhatikan kesejahteraan Prajurit TNI. Apalagi, soal perumahan prajurit TNI yang purnawirawan telah digusur oleh TNI yang masih aktif.

“Lauk pauk naik Rp 45 ribu per hari menurut standar itu tak mencukupi cuma bisa beli nasi uduk saja. Jangan bawa TNI ranah politik beri dia alutsista yang bagus, berikan kesejahteran prajurit,” kata mantan purnawirawan TNI yang pernah jadi ajudan Presiden kedua Soeharto itu.

Sementara di kesempatan berbeda, Pimpinan majalah Forum Keadilan, Kisman Latumakulita mengatakan, saat TNI bukan lagi anak kandung rakyat karena terlibat dalam penggusuran dan penertiban rumah di Kalijodo. Padahal doktrin TNI selalu bersama dengan rakyat.

“Ini seolah-olah TNI menelanjangi dirinya sendiri. Kok mereka malah berurusan sama rakyat,” kata dia.

Seperti diketahui, TNI dan Polri melakukan penertiban di Kalijodo karena Pemprov DKI Jakarta akan membangun ruang terbuka hijau. Pemprov DKI Jakarta meminta bantuan TNI dan Polri karena adanya preman dan beking aparat keamanan di Kalijodo.

Baru-baru ini, Pemprov DKI Jakarta juga meminta bantuan TNI untuk melihat gorong-gorong di kawasan Jalan Merdeka. Sebab, digorong-gorong itu ada banyak kulit kabel yang mengakibatkan banjir di kawasan Istana Kepresidenan.

Related Articles

Latest Articles