Pengamat: Banyak Keanehan dalam RAPBD 2015 Versi Ahok

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Pengamat politik anggaran Centre For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi mengatakan banyak keanehan dalam APBD Versi Basuki “Ahok” Tahaja Purnama yang telah dievaluasi Kementerian Dalam Negeri.

Menurutnya, Uchok bahwa APBD ditangan Ahok banyak mengalami penurunan yang sangat memprihatinkan dan sangat berpihak kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Misalnya belanja modal atau belanja pembangunan seperti infratruktur yang pada tahun 2014 sebesar Rp25,5 triliun atau 40,1 persen namun pada tahun 2015 APBD belanja modal mengalami penurunan 7,4 persen. Sedangkan biaya kesehatan mengalami 3,7 persen penurunan.

“Yang paling bikin jengkel adalah belanja makan minum sebesar Rp809 M kalau dibagi jumlah PNS se DKI, PNS dapet 10 Juta pertahun,” kata Uchok dalam forum diskusi.

Kemudian dijelaskan Uchok dalam APBD versi Ahok ada anggaran kematian untuk PNS sebesar 55 Miliar. Dari hal tersebut dijelaskan Uchok, Gubernur Ahok kalau diibaratkan orang yang akan membangun sebuah bangunan tentunya harus mengeluarkan biaya material.

Namun sayangnya Ahok bukan memperbesar biaya material tersebut melainkan memperbesar pengeluaran untuk para tukang bangunannya. “Dari total belanja, sampai puluhan juta itu lebih diutamakan TKD 10,8 Triliun, jadi ini agak jomplang, mau bangun rumah, Ahok ini tidak perduli. Ternyata ahok tidak membeli bahan material, tapi dia malah memperbesar gaji tukangnya. Jadi gak bangunan itu? Gak akan jadilah bangunan itu,” katanya dalam Aktual.co

Lebih lanjut Uchok juga menjelaskan bahwa ada penurunan anggaran pendidikan dalam APBD DKI Jakarta versi Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama tahun anggaran 2015 yang telah dievaluasi Kementerian Dalam Negeri. [AKT]

Related Articles

Latest Articles