Pemberitaan Ketiga Paslon Pilkada DKI di Televisi Relatif Berimbang

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Direktur Eksekutif Polmark Indonesia, Eep Saefullah Fatah menilai ketiga paslon di Pilkada DKI Jakarta, mendapatkan eksposur pemberitaan yang relatif berimbang dibandingkan pada pilkada tahun 2012.

“Tingkat ekspose ketiga kandidat lewat televisi, relatif berimbang. Jadi situasinya berbeda dibanding 2012. Kalau 2012 itu pola nya 8 berbanding 2 . Berita Pak Fauzi Bowo lebih sedikit dibandingkan Pak Jokowi saat itu,” jelas Eep.

Diketahui, saat Pilkada DKI 2012, Polmark Indonesia menjadi lembaga survei yang berhasil memenangkan Jokowi menjadi Gubernur DKI. Dirinya mengakui bahwa Polmark Indonesia telah membantu Jokowi karena merasa kenal dan percaya pada kemampuan serta integritas Jokowi.

Bahkan, Eep adalah sosok di balik layar saat dirinya meminta Jokowi untuk tidak banyak memasang atribut, baliho, dan atribut sejenis yang hanya menyumbang 3,5 persen kemenangan.

Kini, di Pilkada DKI 2017, Eep menilai Sosok Anies-Sandiaga yang paling berpeluang untuk memenangkan Jakarta. Karena program Anies yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat, khususnya mengenai lapangan pekerjaan.

“Lapangan kerja bukan soal orang menganggur, tapi urusan semua orang termasuk yang sudah bekerja. Mereka terus terancam karena khawatir meskipun sudah punya pekerjaan bisa hilang karena ekonomi politik yang tidak stabil seperti sekarang,” jelas Eep. (RDB)

Related Articles

Latest Articles