SuaraJakarta.co, JAKARTA – Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri telah resmi mengumumkan calon kepala daerah di enam provinsi pada Pilkada Serentak 2018.
Deklarasi tersebut berlangsung di di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Minggu (7/1).
Enam paslon kepala daerah yang ditunjuk oleh Megawati tersebut adalah Djarot-Sihar Sitorus (Sumut), Doddy Alex-Giri Ramandha (Sumsel), TB Hasanuddin-Anton Charliyan (Jabar), Ganjar – Taj Yasin (Jateng), Karolin-Suryatman (Kalbar), dan Safarudin (Kaltim).
Meskipun demikian, di antara enam kepala daerah tersebut, yang paling menuai polemik adalah sosok Ganjar Pranowo. Sebab, menurut Pakar Politik Undip Semarang, Jawa Tengah, Yulianto, Ganjar masih tersangkut kasus korupsi E-KTP.
Selain itu, nama Gus Yasin (anak dari Mustasyar PBNU KH Maimoen Zubair) sapaan akrab Taj Yasin pun belumlah dikenal masyarakat Jawa Tengah.
“Sebagai upaya menyatukan kaum abangan dan santri, mereka sebenarnya bukanlah pasangan yang ideal. Karena pertama, Ganjar masih tersangkut kasus e-KTP. Kedua, Gus Yasin belum terlalu dikenal masyarakat Jateng,” kata Yulianto, sebagaimana dikutip dari laman Jawa Pos, Minggu (7/1).
Meskipun demikian, Pakar Komunikasi Politik Undip lainnya, Teguh Juwono menilai pencalonan Ganjar adalah hal yang wajar. Hal itu karena di internal partai moncong putih itu, elektabilitas Ganjar adalah yang paling tinggi.