“Kami Ingin di Jakarta Suasananya Beragama Lagi”

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Umat Islam di DKI Jakarta selama dua tahun belakangan, kerap kali seolah menjadi tamu di rumah sendiri. Kebijakan-kebijakan yang tidak berpihak kepada Umat Islam diyakini menjadi salah satu berkurangnya suasana keberagamaan di DKI.

Menanggapi itu, Cagub DKI Anies Baswedan akan memerbaiki serta mengevaluasi kebijakan Pemprov DKI selama ini. Termasuk, menyejahterakan para pekerja agama, melalui penjaminan kesehatan.

“Para marbot, ustadz-ustadzah ini kalau butuh, kita panggil. Giliran mereka sakit, kita kadang tidak tahu dan tidak peduli. Mungkin mereka hanya bisa berdoa saja,” ujar Anies saat bersama warga di Jalan Pisangan Timur, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Jumat (23/12).

Selain program kesejahteraan untuk para marbot, Anies berkomitmen akan menghidupkan kembali 3 hal acara akbar Umat Islam di Jakarta yang saat ini dilarang oleh Pemprov DKI.

“Kami ingin monas dibuka lagi untuk suasana keagamaan. Membolehkan pemotongan qurban di sekolah. Serta warga dapat melakukan takbiran keliling kembali. Karena akhir-akhir ini, rasanya kita tidak seperti di rumah sendiri bukan?,” terang Anies yang kemudian diamini oleh warga.

Karena itulah, Cagub nomor urut 3 ini akan menyiapkan pelayanan kesehatan kelas satu di seluruh RS di Jakarta untuk para pekerja dan pelayan bidang agama. Program ini diharapkan dapat menjamin suasana hangat di masyarakat. Program inipun sejalan dengan slogan yang dibawanya untuk tidak hanya memajukan kota Jakarta, namun juga membahagiakan warganya.

“Dengan demikian, kita akan kembalikan suasana keberagamaan kembali di kota ini,” tutup Anies yang kemudian disambut tepuk tangan meriah warga. (RDB)

Related Articles

Latest Articles