Indonesia ‘terbelah’, Benarkah?

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Belakangan ini media diramaikan oleh hitung skor antara Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP). Beberapa media terjebak mendukung salah satu koalisi (KIH), dan masih nampak malu-malu mengakui peran KMP yang juga penting. Berbagai isu negatif pun diberitakan, mulai dari berita pelantikan yang akan berlangsung ricuh, hingga isu kudeta di Pemerintahan Jokowi yang masih terlalu dini.

Padahal jika kita mau berpikir lebih dalam, kondisi perpolitikan di Indonesia justru sedang berada di masa yang baik untuk lebih berkembang. Dengan hanya ada 2 kubu, masalah-masalah negara akan lebih cepat terselesaikan secara efisien. Karena hanya akan ada dua sudut pandang koalisi. Kedua koalisi ini, bukanlah koalisi kecil. Selisih suara hasil pilpres pun tidak terlalu jauh.

Saat ini, masing-masing koalisi punya kekuatan besar yang harus diimbangi dengan kekuatan lain agar tak terjadi arogansi & kerusakan. KMP dan KIH harus menjalankan tugas & fungsinya dalam praktek perpolitikan. KIH menjalankan fungsi kepresidenan. KMP menjalankan fungsinya sebagai penyeimbang kekuasaan negara.

Menurut Prof Jimly : “Pemerintahan yg terbelah adalah baik demi demokrasi”. Maka Presiden terpilih nanti, sebaiknya segera merangkul DPR & MPR. KMP dan KIH pun akan seperti sepasang rel yang menjadi bantalan melajunya kereta demokrasi dengan peta politik yang seimbang. Sehingga tak ada yang lebih berkuasa dalam sistem pemerintahan.

KIH solid kuasai eksekutif dan fokus menjalankan pemerintahan dengan baik. KMP di DPR pun sebagai pengawas eksekutif. Lembaga negara otomatis akan berfungsi seperti seharusnya. Eksekutif dan legislatif sama-sama optimal dalam menjalankan peran.

Penulis: Indah Pebriandini

Related Articles

Latest Articles