Dosen UGM Ini Sindir Kinerja Jokowi sebagai Presiden

Suarajakarta.co, JAKARTA – Belum mencapai satu tahun kepemimpinan, tampaknya Jokowi harus menyadari fakta bahwa banyak kalangan yang mulai meragukan kapasitasnya sebagai presiden. Salah satu yang menyampaikan pandangan tersebut datang dari sesama almamater universitas Jokowi sendiri, yaitu dari Abdul Gaffar Karim, dosen dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada.

Menurut alumnus master dari Flinders University ini, pada pilpres 2014 silam, masyarakat terlalu mudah memilih Jokowi dengan alasan yang sederhana dan penuh dugaan, yaitu alasan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh Prabowo

“Banyak di antara kita yang dulu memilih Jokowi dengan alasan simple: daripada Prabowo yang jadi presiden, mending Jokowi. Prabowo, yang membantu Jokowi-Ahok, jadi penguasa DKI itu, punya track record pelanggaran HAM”, tulisnya di akun facebook pada 9 Maret 2015.

Menurutnya, masyarakat tertipu oleh prestasi Jokowi selama ini yang terlalu digembar-gemborkan oleh banyak media. Padahal, di satu sisi, masa kepemimpinan Jokowi di Jakarta yang terlalu singkat tidak bisa dijadikan ukuran sebagai sebuah prestasi

“Sementara itu, Jokowi tercatat punya prestasi bagus sebagai Walikota Solo (meski belum tentu dia bisa berprestasi bagus kalau jadi Bupati, memimpin kabupaten yang lebih kompleks daripada kota). Prestasi dia sebagai gubernur tak begitu terbukti, karena masa berkuasa yang singkat”, tambahnya

Dosen senior yang sekarang tercatat menjadi Kepala Prodi S1 Jurusan Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM ini, juga mengingatkan masyarakat agar tidak amnesia dengan kinerja Jokowi yang tidak bagus menjadi presiden saat ini

“Tapi, kini, dia (Jokowi) terbukti punya track record tak bagus sebagai presiden. Ingat-ingat akan hal ini di tahun 2019 ya. Jangan amnesia”, tutupnya di status facebook yang telah di-like lebih dari 40 orang dan dishare ke banyak akun. (ARB)

Related Articles

Latest Articles