Ditegur Komisi I DPR RI, Ini Jawaban TNI Terlibat Bersihkan Gorong-Gorong

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal M. Sabrar Fadhila menjelaskan bahwa TNI memiliki prinsip untuk membantu tugas-tugas pemerintah.

Menurut Brigjend Sabrar, bantuan tersebut tak hanya soal keamanan, tapi juga persoalan-persoalan lain yang berkaitan dengan masyarakat.

“Pada prinsipnya begini, kita sifatnya membantu terhadap apa yang dilakukan oleh pemerintah, masalah apapun,” ujar Sabrar sebagaimana dikutip dari laman Merdeka Jumat (4/3)

Diketahui, belakangan ini, TNI mendapat sorotan tajam dari Komisi I DPR RI, mulai dari Politisi PKS Mahfudz Siddiq dan Politisi PDIP TB Hasanuddin. Menurut mereka, tugas-tugas TNI tersebut bukanlah termasuk bagian dari Efek Deteren, yaitu Sistem Pertahanan Meski Tak Ada Perang.

“Masak TNI masuk gorong-gorong, itu bukan efek deteren. Kemudian ada TNI, masak usir lonte, itu bukan efek deteren,” ujar TB Hasanuddin, Jumat (4/3).

Atas dasar ini, Brigjend Sabrar berkilah, seluruh penugasan yang diberikan kepada Prajurit TNI sudah merupakan perintah undang-undang. Ditambah lagi, Indonesia dalam kondisi damai, sehingga memungkinkan TNI untuk terjun ke masyarakat.

“Tugas sesuai dengan undang-undang kita, bahwa kita bisa membantu tugas pemerintah daerah. Saya kira dalam kondisi damai boleh lah. Sesama bangsa kita saling membantu,” lanjutnya.

Senada dengan Sabrar, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama M Zainuddin menyatakan, pengerahan pasukan untuk masuk ke dalam gorong-gorong bukan kemauan sendiri. Mereka bergerak berdasarkan permintaan langsung dari Pemprov DKI.

Seperti diketahui, TNI dan Polri melakukan penertiban di Kalijodo karena Pemprov DKI Jakarta akan membangun ruang terbuka hijau. Pemprov DKI Jakarta meminta bantuan TNI dan Polri karena adanya preman dan beking aparat keamanan di Kalijodo.

Baru-baru ini, Pemprov DKI Jakarta juga meminta bantuan TNI untuk melihat gorong-gorong di kawasan Jalan Merdeka. Sebab, digorong-gorong itu ada banyak kulit kabel yang mengakibatkan banjir di kawasan Istana Kepresidenan.

Related Articles

Latest Articles