Dipaksa Ahok untuk Beli Bus Transjakarta, Organda DKI Keberatan

SuaraJakarta.co, JAKARTA – Para pengusaha angkutan DKI Jakarta yang tergabung dalam Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI, mengaku keberatan jika harus membeli bus ukuran sedang sebagai bagian untuk revitalisasi transportasi ibukota, khusunya bus sedang, yaitu Kopaja dan Metromini, ke bus besar Transjakarta.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Organda DKI, Shafruhan Sinungan yang menyatakan bahwa pihaknya keberatan dengan rencana dari Pemprov DKI yang mewajibkan para pengusaha bus sedang tersebut untuk membeli bus besar.

“Kalau berencana tidak apa-apa, tetapi lebih baik diskusikan dahulu dengan kami (pihak organda). Kami sepakat dengan niat Pak Ahok untuk memperbaiki transportasi”, ujarnya sebagaimana dikutip dari Harian Seputar Indonesia, Sabtu, (18/4).

Shafruhan menjelaskan bahwa pengusaha Metromini dan Kopaja selama ini kesulitan soal pembiayaan untuk revitalisasi menjadi bus besar PT Transjakarta yang nilai investasinya bisa di atas Rp 1 Miliar dan bus besar senilai Rp 500 juta.

Dirinya berharap bahwa permintaan Ahok tersebut sifatnya adalah imbauan bukan paksaan.

“Kalau mengimbau boleh, tapi jangan memaksa. Kendala utama kami itu karena lembaga keuangan belum support pembiayaan. Jadi, selain duduk bareng untuk membenahi transportasi, sebaiknya pemprov juga membantu permudah peminjaman”, tambahnya.

Sebagaimana diketahui bahwa dalam kurun waktu satu tahun, antara Juni 2015 hingga Juni 2016, Ahok berenncana akan mendatangkan 2000 bus baru secara bertahap untuk menjadi bus Transjakarta.

Ribuan bus yang disiapkan oleh PT Hino Motor Sales Indonesia tersebut akan dibeli dan berada di bawah kendali oleh BUMD PT Transjakarta.

Ahok menjelaskan pula bahwa ke depan tidak hanya Pemprov DKI yang membeli ribuan bus dari perusahaan otomotif tersebut, melainkan pengusaha Metromini dan Kopaja juga harus membeli agar tetap dibolehkan masuk ke jalur busway.

Related Articles

Latest Articles