Suarajakarta.co, JAKARTA-Pasca reses selama hampir satu bulan ke daerah pemilihan (dapil) masing-masing, 560 anggota DPR tepat di hari ini kembali bersidang paripurna yang kedua kalinya. Sebelum menyampaikan pidato poin-poin apa saja yang menjadi fokus bagi setiap komisi untuk melakukan tugas penyusunan dan pembahasan RUU sesuai dengan prioritas masing-masing komis, pimpinan sidang melalui Ketua DPR, Setya Novanto, menyampaikan rasa duka yang mendalam atas musibah yang dialami dari berbagai bencana di tanah air
“Dewan menyampaikan keprihatinan yang mendalam, atas terjadinya berbagai musibah yang menimpa di penghujung tahun 2014, seperti kecelakaan pesawat, tanah longsor, letusan gunung, banjir, dan kebakaran”, paparnya sebagaimana disampaikan dalam Press Release bagian pemberitaan Setjen DPR RI (12/1)
Dalam evaluasi terhadap banyaknya bencana itulah, DPR memperingatkan pemerintah untuk memperbaiki sistem mitigasi bencana yang mampu mengidentifikasi sumber-sumber potensi bencana alam
“Atas berbagai peristiwa bencana yang terjadi, DPR memandang bahwa sistem mitigasi bencana kita masih sangat lemah untuk dapat mengidentifikasi sumber-sumber potensi bencana alam. Untuk itu, Pemerintah perlu melakukan perbaikan secara menyeluruh dan komprehensif atas sistem mitigas dan penanganan bencana yang terus mengancam kehidupan masyarakat”, Tegasny
Target RUU
Di masa sidang paripurna yang kedua itu pula, Ketua DPR Setya Novanto, juga tidak lupa menyampaikan target realistis penyelesaian RUU yang mampu dicapai oleh Dewan selama periode 2014-2019, yaitu berada pada kisaran 100 sampai 150 RUU. Target penyelesaian RUU tersebut didasarkan pada pencapaian dewan di periode sebelumnya
“Pada periode sebelumnya, jumlah RUU yang dapat diselesaikan dalam satu tahun adalah berkisar yang antara 20 (dua puluh) sampai 30 (tiga puluh) RUU. Dengan demikian, untuk menyusun jumlah RUU yang realistis masuk dalam Prolegnas 2015-209 adalah sekitar 100 (seratus) sampai 150 (seratus lima puluh) RUU. Hal ini perlu menjadi pertimbangan DPR dan Pemerintah dalam menetapkan Prolegnas”, kata kader Golkar yang berasal dari Dapil II NTT ini (ARB)