Many Pacquiao, Sosok Petinju Relijius dan Penyayang Keluarga

Suarajakarta.co, JAKARTA – Hari ini (2/5) Petinju Filipina Manny – Pacman -Pacquiaou, bakal menjalani pertandingan bersejarahnya melawan Floyd Mayweather di MGM, Las Vegas, Amerika Serikat.

Pertandingan ini menjadi menarik karena masing-masing mereka pemegang rekor terbaik di kelasnya, yaitu Pacman di kelas WBO dan Mayweather di kelas WBC. Pacman pun pernah mengalahkan Erick Morales, sedangkan Mayweather pernah mengalahkan petinju Oscar De La Hoya

Namun, tahukah Anda di balik kegemilangan prestasi tersebut, Pacman adalah petinju yang lahir dari keluarga religius dan sangat menyayangi keluarganya?

Dikutip dari laman Merdeka Online (2/5), petinju Filipina yang mulai karir profesionalnya di tahun 2015 tersebut, merupakan salah seorang atlet yang tak pernah melupakan Tuhan, terutama saat ia memasuki ring untuk bertanding.

Hal ini merupakan salah satu ciri dari sosok sang Pacman itu, karena didikan kekristenan yang begitu kental sejak masa mudanya di Filipina.

Pacquiao disebut-sebut sangat taat terhadap ajaran agamanya, seperti selalu memanjatkan doa sebelum mulai bertanding. Oleh masyarakat Filipina sendiri, Pacquiao diharapkan dapat mengikuti contoh dari bintang NFL kelahiran Filipina, Tebow, yang merupakan seorang nasrani yang taat, dan sering kali disebut-sebut oleh pers sebagai Quarterback (kiriman) Tuhan.

Namun, pemegang gelar di enam kelas berbeda tersebut memiliki beberapa masalah pribadi, mengenai kemampuannya memikat wanita serta kesukaannya berjudi. Pada suatu wawancara dengan stasiun televisi Filipina, ABS-CBN, Pacquiao bahkan mengatakan bahwa kini ia telah memperbaharui keyakinannya, dan menyesali semua kekeliruannya menyusul pertemuan dengan Tuhan yang ia klaim melalui mimpinya.

Menurut ABS-CBN, Pacquiao mengatakan kalau saat ia sedang membenamkan diri dalam mempelajari Alkitab, dan menghabiskan lebih banyak waktu ketika tidak sedang berlatih, dengan istrinya, Jinkee, dan keempat anaknya. Hal inilah yang kerap membuat Sang Pacman dikenal sebagai pribadi yang dekat dengan Tuhan, agamis, dan menyayangi keluarganya.

Related Articles

Latest Articles