SuaraJakarta.co, JAKARTA – Wasekjend Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Tengku Zulkarnain mengapresiasi langkah PKS yang menggelar Maulid dengan mengundang beberapa tokoh dan habaib di Kantor DPP PKS. Menurutnya, selama ini ada pembusukan agar PKS mendapatkan stigma negatif Anti Maulid
“Hari ini saya bahagia dengan PKS yang mengadakan maulid. Selama ini ada pembusukan terhadap PKS bahwa PKS itu anti maulid,” ujar Tengku dalam sambutan Maulid di Kantor DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Kamis (7/1) sebagaimana rilis yang diterima suarajakarta.co
Tengku mengatakan penyakit besar umat Islam saat ini adalah mudah terpecah belah. Umat Islam menurutnya, semakin hari semakin terpinggirkan.
Selain itu, Tengku juga berharap PKS sebagai partai Islam untuk terus memperjuangkan kepentingan umat Islam. Problematika umat saat ini makin berat.
Dia mencontohkan, sulitnya memperjuangkan perundangan-undangan yang berpihak kepada moralitas bangsa.
“UU pronografi, misalnya, butuh 11 tahun untuk direalisasaikan. Lalu tentang sulitnya mengesahkan rancangan undang-undang perbankan syariah,” katanya.
Ia menjelaskan tentang bukan keberpihakan terhadap agama tertentu, namun tentang keadilan di negeri. Anak yang beragama Kristen yang tinggal di Aceh berhak mendapatkan pendidikan agama dari gurunya yang Kristen. Anak yang beragama Hindu yang di Riau berhak mendapat pelajaran agama Hindu dari guru yang beragam Hindu.
“Kita tentu berharap pada politisi PKS yang ada di DPR semoga bisa memperjuangkan Islam di sana,” imbuhnya.
Jajaran pimpinan pusat PKS yang mengikuti maulid Nabi Muhammad SAW antara lain Ketua Majelis Syuro Habib Salim Segaf Al Jufrie, Wakil Ketua MS Hidayat Nur Wahid, Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman, Ketua MPP Suharna Surapranata, Ketua Dewan Syariah Pusat PKS Surahman Hidayat, dan Ketua FPKS Jazuli Juwaini.
Turut hadir juga sejumlah tokoh umat Islam, antara lain KH Ahmad Sadeli Karim (Mathlaul Anwar), KH Abdul Rasyid Abdulloh Syafi’i (As-Syafi’iyyah), Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf (Pimpinan Ma’had Atstsaqofiyah), KH M Nazar Haris (PB PUI), KH Achmad Satori Ismail (IKADI), KH Ahmad Shabri Lubis (FPI), KH Tengku Zulkarnain (MUI), Ustadz Adnin Armas (MIUMI), Adung Abdul Rahman (GP ANSHOR), dan KH Bahtiar (Al Irsyad Al Islamiyah).
Hadir juga perwakilan dari ormas Islam seperti DDII, ICMI, PARMUSI, Jam’iyyah Al Washliyah, dan Al Ittihadiyah.