SuaraJakarta.co, JAKARTA – Sejumlah mahasiswa dari Korea Selatan begitu sibuk memerhatikan penjelasan mengenai perilaku konsumen Indonesia yang disampaikan oleh Noveri Maulana, Dosen Manajemen Bisnis dari PPM School of Management Jakarta.
Rombongan mahasiswa dari Korea Selatan ini merupakan peserta Study Visit yang diadakan oleh College of Business, Sogang University, Korea. Kunjungan yang dilaksanakan pada Kamis malan (11/01), merupakan kali pertama bagi Sogang University ke kampus PPM Manajemen, Jakarta.
Dalam paparannya, Noveri menyampaikan bahwa Indonesia menjadi negara dengan potensi ekonomi yang sangat besar. Bahkan, beberapa penelitian memproyeksikan bahwa Indonesia akan menjadi Negara dengan ekonomi ketiga terbesar setelah China dan India pada 2030 mendatang.
Apalagi, dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin baik, potensi ekonomi yang cukup besar sudah mulai tumbuh dan dimanfaatkan oleh berbagai pihak, termasuk para investor.
Misalnya saja, potensi ini juga dilirik oleh banyak investor dari Korea yang sudah mulai mengembangkan berbagai bisnisnya di Indonesia, seperti bisnis kuliner, entertainment, manufaktur, teknologi komunikasi, dan banyak lainnya.
“Saat ini, kita bisa lihat, hampir di setiap kota besar di Indonesia, sudah mulai hadir restoran khas Korea. Hal ini juga tidak lepas dari Korean wave yang juga melanda masyarakat Indonesia. Apa saja yang berbau Korea, seringkali disukai dan diminati”, ujar Noveri menjelaskan.
Namun Noveri melanjutkan, ada perbedaan perilaku konsumen Indonesia ketika menikmati produk dari Korea, misalnya terkait sertifikasi “Halal”. Beberapa bulan yang lalu, publik Indonesia dikagetkan dengan temuan MUI bahwa salah satu merek mie instan dari Korea mengandung unsur DNA Babi.
Temuan tersebut lantas membuat publik sangat berhati-hati dalam mengkonsumsi produk asing, terutama dari Korea yang belum terjamin kehalalannya. Padahal, jika dilihat dari aspek bisnis, potensi pasar untuk mie instan Korea tersebut terbuka sangat besar di Indonesia.
“Masyarakat Indonesia sangat sensitif dengan isu Halal. Karena mayoritas penduduk Indonesia menganut agama Islam, jaminan Halal bagi produk makanan dan juga produk lainnya seperti kosmetik, menjadi sangat penting untuk kenyamanan dan keamanan konsumen” Noveri menambahkan.
Kunjungan mahasiswa asing seperti ini menjadi sebuah program andalan dari PPM School of Management. Menurut Manajer Hubungan Eksternal PPM, Anggun Pesona, PPM School of Management sangat terbuka untuk menerima kunjungan mahasiswa atau instansi dari dalam dan luar negeri untuk berdiskusi terkait perkembangan bisnis dan Manajemen di Indonesia.
“Kami sangat terbuka untuk menerima kunjungan tamu dari berbagai kampus dan institusi seperti ini. Apalagi saat ini, PPM sudah memiliki jaringan kerjasama internasional yang cukup baik dengan perguruan tinggi di Perancis, Taiwan, dan tentunya Korea Selatan. Ke depan, kegiatan seperti ini akan terus kita tingkatkan kualitas dan juga kuantitasnya”, ujar Anggun menjelaskan.
Rombongan dari Sogang University ini terdiri dari 12 orang mahasiswa dan satu orang professor pendamping yang akan menghabiskan waktu selama dua pekan di Jakarta dan Jogjakarta. Mereka akan melakukan study visit ke beberapa institusi dan kampus di Indonesia, serta mempelajari budaya dan kehidupan masyarakat lokal di Indonesia dengan program community development. (EDI)