Jokowi Unggul Sementara, PKS Isyaratkan Dukung Perubahan di Jakarta

Jakarta – PKS melihat ada keinginan perubahan dalam masyarakat. Kondisi tersebut memungkinkan bagi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk membangun koalisi dengan pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilkada DKI Jakarta putaran kedua yang digelar 20 September nanti.

“Sejauh kami analisis, ada kekecewaan masyarakat terhadap pemerintahan daerah yang ada. Lalu mereka punya persepsi tokoh yang menghasilkan perubahan,” kata Wakil Sekjen PKS Mahfudz Siddiq di gedung DPR, Jakarta, seperti dilansir SuaraPembaruan.com Senin (16/7).

Ia menjelaskan koalisi PKS pada putaran kedua tidak berdasar pada pertimbangan ideologis. Menurutnya, tidak akan signifikan hasilnya jika pertimbangan ideologis menjadi latar belakang parpol untuk berkoalisi dalam kontestasi pilgub. Pertimbangan koalisi lebih tertuju kepada pragmatisme masyarakat yang ingin melihat Jakarta yang lebih baik.

“Jokowi diuntungkan karena dia punya catatan-catatan prestasi selama jadi wali kota. Karena itu, dia jadi alternatif,” ujarnya.

Meski demikian, PKS belum memutuskan secara resmi akan menjalin koalisi dengan pasangan mana pun. Opsi saat ini sangat terbuka atas segala kemungkinan yang terjadi di putaran kedua.

“PKS sedang mengkaji, menganalisis dan opsinya apakah mendukung salah satu pasangan calon atau tidak mendukung sama sekali,” tegasnya.

“Ketua Komisi I DPR ini mengemukakan PKS tidak mengambil inisiatif untuk melakukan koalisi. Para kandidat yang ada diterima secara terbuka untuk melakukan komunikasi.

“Dari pihak Jokowi berkomunikasi, dari pihak Foke (Fauzi Bowo, Red) berkomunikasi. Namun, kami menunggu hasil resmi KPU DKI,” tuturnya. [SP]

Related Articles

Latest Articles