Calon Mahasiswa Indonesia di Sudan Terlantar dan Terancam Dipulangkan ke Indonesia

SuaraJakarta.co, Khartoum – Keberangkatan 56 Calon Mahasiswa Indonesia di Sudan yg terbagi dalam dua kelompok penerbangan Jakarta-Khartoum yg pertama tanggal 4 september melalui jalur  tes Kementrian Agama Republik Indonesia ( KEMENAG RI ) dan yg kedua keberangkatan tanggal 9 september melalui MoU Kedutaan Besar Sudan di Indonesia dengan beberapa sekolah di tanah air nasibnya kini terlantar tanpa kepastian di Ibukota Sudan Khartoum dan terancam pulang jika visa study yg disponsori oleh International University of Africa (I.U.A) habis sekitar 4 minggu kedepan  jika Kementrian Agama dan Kedutaan Sudan tidak merealisasikan janjinya kepada 56 Calon Mahasiswa yg terpencar dibebrapa tempat di khartoum untuk segera memberikan beasiswa penuh kuliah di International University of Africa tidak dipenuhi secepatnya karena masalah Lettter of Acceptence (LoA ) yang hingga sekarang  TIDAK dikeluarkan oleh pihak universitas dengan berbagai alasan.

Karena masalah ini Calon Mahasiswa yg berjumlah  56 orang tersebut mengadakan pertemuan bersama perwakilan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Sudan dan Para Pengurus Persatuan Pelajar Indonesia ( PPI ) di Sudan pada tanggal 21 September  bertempat di Sekretariat PPI Sudan dengan menghasilkan petisi untuk ditujukan kepada Kementrian Agama RI dan Kedutaan Besar Sudan di Indonesia yg  berisikan desakan  untuk menyelesaikan masalah LoA tersebut terhitung 2 minggu setelah petisi tersebut mereka buat, serta dilampirkan pula dengan tanda tangan – tanda tangan.

Para Calon Mahasiswa yg terlantar tersebut merasa kecewa dan khawatir atas apa yg  menimpa mereka disini karena meraka sudah datang sejauh ini dengan segala proses yg sulit dan biaya yg tidak sedikit pula ditambah lagi cita – cita mereka untuk belajar di Sudan terancam kandas ditengah jalan. Mereka berharap LoA segera turun dan mereka bisa segera memulai kuliah mengingat belajar mengajar universitas tersebut sudah dimulai. Tentu para orangtua mengharapkan anak-anaknya tidak pulang dengan tangan kosong.

Penulis: Muhammad Nasrulllah Maruf, Mahasiswa  International University of Africa, Sudan

Related Articles

Latest Articles